“Kalau memang mendung nggak kelihatan, namun secara hitung-hitungan itu masuk, ya kita jaga puasa (lengkapi 30 hari).
“Loh, antum gimana puasa, ini Idul Fitri sudah, kadang-kadang seperti itu. Iya, itu Idul Fitri menurut hitungan (hisab).
“Menurut yang diperintahkan Nabi untuk melihat (hilal), belum (nampak),” imbuh Ustaz Syafiq.
Kata Ustaz Syafiq, jangan heran ketika melihat bulan di hari ketiga atau lebih, posisi bulan sudah terlihat besar.
Jika hilal terhalang dalam kondisi tertentu seperti mendung, atau memang belum terlihat, maka kembali mengikuti arahan Nabi.
“Makanya kadang kala, hari ketiga itu bulan itu sudah besar (pergeseran cahaya matahari terhadap bulan). ‘Wohh iyo, kita kayaknya salah nih’. Ndak, ndak salah. Karena kita mengikuti arahan Nabi Shallallhu ‘alaihi wasallam.
“Kalau nggak kelihatan, kan, selesai, sama kalian nggak kelihatan, kan, aman. Memang ya sudah nggak kelihatan gitu, loh. Berarti kita lengkapi 30 hari.
“Tapi ini mendung. Mendung itu memungkinkan hilalnya ada dan secara hitungan mungkin lahir (nampak hilalnya). Tapi kita tetap ngikuti, lengkapi 30 hari,” tukas Ustaz Syafiq.