“Sementara Luhut adalah musuh besar Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sejak lama. Sebagaimana Paloh, Mega pun menentang keinginan Jokowi merekrut Luhut ke dalam kabinetnya sejak awal pembentukan kabinet pada 2014,” paparnya.
Luhut adalah sahabat bisnis Jokowi sejak Jokowi masih menjabat Walikota Solo. Penentangan Mega dan Paloh terhadap Luhut mengisyaratkan dua hal. Pertama, mereka sangat mengenal watak Luhut yang ambisius. Kedua, mereka tak percaya Jokowi yang lemah dapat mengendalikannya.
“Di kemudian hari, apa yang ditakutkan keduanya jadi kenyataan. Karena sangat bergantung pada visi dan otaknya, Luhut menjadi penguasa sesungguhnya di pemerintahan Jokowi. Menteri-menteri PDIP dan NasDem pun tak berkutik di hadapannya,” ungkapnya.
Kata Smith, kebenciannya Mega terhadap Luhut kian mengkristal karena Jokowi ternyara lebih patuh pada Luhut ketimbang dirinya. Lebih sial lagi, teater politik nasional hari ini tak berpihak pada PDI-P.
 mengalami kesulitan dalam menetapkan calon presiden tidak bisa dilepaskan dugaan){kind=link}