spot_img
Jumat, April 19, 2024
spot_img

Pantas Ditolak, Muslim Arbi Menyebut Sepak terjang Tokoh Mustafa Ataturk!

KNews.id- Tokoh pendiri bangsa Turki yang namanya akan dijadikan nama jalan di Jakarta langsung mendapat berbagai macam kritikan hingga sejarah tokoh dimaksud. Salah satunya Direktur Gerakan perubahan Muslim Arbi yang mengungkap sosok Mustafa Kemal Ataturk memiliki sejarah anti-islam.

Meski Arbi menilai penggunaan Mustafa Ataturk sebagai nama jalan, dengan santai dirinya meminta masyarakat tak perlu ditanggapi. Walaupun dirinya mengatakan bisa menjadi upaya adu domba masyarakat nantinya.

- Advertisement -

Sebelum memilih tokoh penggunaan nama jalan di Jakarta Muslim Arbi berpesan untuk mengetahui terlebih dahulu sosok dan sejarahnya. Karena Mustafa Ataturk merupakan tokoh yang sangat dipuja oleh kalangan sekuler dan agen kolonial.

Tokoh Attaturk sendiri menjadi pujaan kalangan sekuler karena dirinya berhasil menghancurkan Khilafah Turkei Utsmani. Hal inilah yang membuat umat Islam sangat membenci sosok Mustafa yang dicap sebagai perusak Islam.

- Advertisement -

Penamaan Jalan Mustafa Ataturk Membentuk Adu Domba!

Penamaan jalan Mustafa sendiri sebagai bentuk adu domba yang bisa saja terjadi di masyarakat Indonesia. Terlebih dari sejarah dari sosok tokoh Mustafa Ataturk yang dibenci umat Islam dari dulu.

- Advertisement -

“Sebaliknya dunia Islam, membenci Mustafa Ataturk sebagai perusak Islam, dan kaum Muslimin. Penamaan nama jalan di Jakarta, hanyalah upaya adu domba saja,” ujar Muslim dikutip RMOL, Minggu 17 Oktober 2021.

Karena kata Muslim, penamaan jalan dengan nama Mustafa Kemal Ataturk hanyalah menonjolkan tokoh sekuler sekaligus agen kolonialis Inggris dan perusak Islam.

“Jika Kemal Attaturk dipaksakan sebagai nama jalan di Jakarta, dapat dikatakan, ini sebagai simbol sekularisasi negeri ini. Apakah itu yang dikehendaki rezim ini?” pungkas Muslim.

Ada Barter di Penamaan Jalan Jakarta

Nama jalan di Jakarta yang rencananya menggunakan nama tokoh pendiri bangsa Turki, Mustafa Kemal Ataturk menimbulkan spekulasi liar dari masyarakat. Bahkan pengamat mencurigai adanya barter atas penggunaan nama jalan di Jakarta.

Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saifual Anam menilai penggunaan usulan nama jalan di Jakarta diganti dengan nama tokoh Turki, Mustafa Kamal Attarurk seharusnya tidak di paksakan.

Penggantian justru akan menimbulkan polemik dan pertanyaan dari masyarakat, terkait adanya penggantian nama jalan di kawasan Menteng Jakarat. Saiful Anam bahkan curiga apakah penggunaan nama tokoh tersebut adanya barter.

“Apakah ada barter terhadap penamaan Mustafa Kemal yang dikenal sekuler yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa?” ujarnya dikutip Rmol, Ahad 17 Oktober.

Apalagi, kata Saiful, rencana penamaan jalan di Menteng, Jakarta Pusat tersebut menimbulkan banyak penolakan dari berbagai kalangan masyarakat. Mayoritas menganggap Kemal Ataturk sebagai tokoh sekuler.

“Saya kira masih banyak pahlawan-pahlawan bangsa yang belum diabadikan menjadi nama jalan, yang saya kira tentu nama-nama pahlawan tersebut lebih layak daripada Mustafa Kemal,” pungkas Saiful. (Ade/hop/rmol)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini