spot_img
Minggu, Mei 5, 2024
spot_img

OJK: Waspada Tabungan Bengkak di Perbankan, Bukannya Untung Malah Buntung!

KNews.id- Pola kehidupan masyarakat kini berubah akibat pandemi Covid-19 yang membatasi masyarakat berbelanja. Sehingga ini menyebabkan tabungan masyarakat di perbankan semakin membengkak. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menerangkan dana masyarakat di perbankan bertambah seiring dengan kucuran insentif yang diberikan pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sebelumnya pada tahun lalu anggaran PEN mencapai Rp695 triliun namun di tahun ini mencapai Rp744 triliun.

“Tidak heran dana di perbankan melimpah, pertumbuhannya year on year di Juli kemarin 11,28%. Sebelum COVID-19 pertumbuhan dana masyarakat itu hanya 6-7%,” ujarnya dalam Opening Like It (Literasi Keuangan Indonesia Terdepan) secara virtual, Selasa (3/8).

- Advertisement -

Maka, hal ini menandakan likuiditas perbankan berlimpah sehingga mempengaruhi suku bunga simpanan yang menurun. Ia pun mengatakan suku bunga deposito berjangka 1 tahun biasanya sekitar 7%, namun sekarang turun menjadi 5%, bahkan ada bank yang menawarkan di bawah 4%.

“Artinya, masyarakat simpanannya naik tapi bunganya turun. Sehingga masyarakat pasti mencari alternatif investasi lainnya,” terang Wimboh.

- Advertisement -

Namun, disisi lain Wimboh menyebut bahayanya dari mencari alternatif investasi ini, banyak instrumen-instrumen yang menawarkan baik melalui pasar modal maupun diluar pasar modal. Resikonya terutama bagi masyarakat yang tidak melalui pasar modal akan mendapatkan suku bunga yang lebih tinggi. Terkait hal itu, Wimboh mengingatkan agar masyarakat harus lebih hati-hati jangan sampai hanya tertarik pada pendapatan yang tinggi. Sebab ia melihat jumlah investor di pasar modal meningkat signifikan.

“Masyarakat juga perlu hati-hati memilih instrumen di pasar modal karena bisa jadi bahwa supply dan demand di pasar modal ini tidak balance, itu akan menimbulkan volatile harga di pasar modal dan sangat berpotensi untuk menjadi spekulasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” tutur Wimboh.

- Advertisement -

Oleh karena itu, Wimboh menambahkan (OJK) bersama dengan pihak terkait terus berupaya meningkatkan pemberian edukasi serta literasi kepada masyarakat mengenai pasar uang. (Ade/idx)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini