spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Natsir, Tokoh Kharismatik Masyumi yang Teman Ngopi DN Aidit!

KNews.id- Kejayaan Partai Masyumi di masa lalu tak bisa dilepaskan dari sosok tokohnya, Mohammad Natsir. Natsir dikenal sebagai tokoh modernis Islam yang berhasil membawa Masyumi meraih kejayaannya. Natsir dikenal luwes dalam bergaul, bahkan dengan musuh debatnya, Ketua PKI DN Aidit.

Seperti dikutip dari buku ‘Biografi Mohammad Natsir’, Natsir dilahirkan pada 17 Juli 1908 di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Natsir pernah mengenyam pendidikan zaman kolonial dari MULO hingga AMS. Di satu sisi, dia juga mendapatkan pendidikan ilmu agama sedari kecil. Kegiatan mengaji bahkan menjadi makanan sehari-harinya.

- Advertisement -

Ketika dewasa, Natsir dikenal sebagai seorang kiai kharismatik yang memiliki pemikiran modern. Kemudian, bersama Wachid Hasyim, Kartosoewirjo, dan kawan-kawan lainnya, dia mendirikan Partai Masyumi pada 7 Agustus 1945. Mereka ingin menghadirkan semangat Islam untuk berperang merebut kemerdekaan melalui Masyumi.

Natsir dianggap sebagai tokoh yang bisa membawa Masyumi meraih era keemasannya. Masyumi mendapatkan kartu-kartu politik penting setelah Kietua Masyumi Soekiman digantikan oleh Natsir pada tahun 1949.

- Advertisement -

Merujuk pada buku ‘M Natsir dalam Sejarah Politik Indonesia’ karya M Dzulfikriddin, di bawah kepemimpinan Natsir, Masyumi telah memimpin pemerintahan Indonesia sebanyak tiga kali. Yakni saat Natsir, Soekiman dan Boerhannudin Harahap mendapatkan jabatan perdana menteri. Hal ini tak terlepas dari ketaktisan Natsir dalam memimpin Masyumi.

Natsir dikenal sebagai tokoh intelektual Islam yang mampu menggabungkan nilai Islam dalam demokrasi melalui konsepnya yang dikenal dengan sebutan ‘demokrasi teistik’. Konsep ini menjunjung sistem demokrasi, namun tetap menjunjung nilai-nilai ketuhanan.

- Advertisement -

Natsir Teman Ngopi Aidit

Dalam buku ‘100 Tahun Mohammad Natsir’ yang ditulis orang-orang terdekatnya, diceritakan bahwa Natsir merupakan sosok yang luwes dalam bergaul, bahkan dengan musuhnya sendiri.

Misalnya, Natsir sangat menentang ide komunisme dan memusuhi para tokohnya. Natsir sering berdebat keras dengan para perwakilan PKI dalam sidang-sidang Dewan Konstituante. Namun ketika di luar konteks politik Natsir bisa bergaul dengan santai.

Salah satu keluwesan Natsir saat bergaul tampak ketika dia duduk satu meja dan ngopi bareng dengan Ketua Comite Central PKI, DN Aidit saat istirahat sidang Dewan Konstituante. Mereka bisa mengobrol dengan hangat seolah-olah melupakan perbedaan keras mereka saat dalam sidang. Dengan ini, Natsir dikenal sebagai tokoh politik yang bisa menempatkan masalah sesuai ruang dan waktunya. (AHM/dtk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini