spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

NATO: Sebanyak 220 Jet Tempur dan Kapal Perang akan Dikirim untuk Melawan Rusia?

KNews.id- Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO pada Senin (14/3) mengadakan latihan militer bersama di wilayah Utara Norwegia. Langkah ini dilakukan ketika aliansi pertahanan itu sedang bersitegang dengan Rusia terkait serangan Moskow ke Ukraina.

Mengutip situs resmi NATO, tercatat sebanyak 220 jet tempur dan 50 kapal perang negara anggota plus Finlandia dan Swedia berkumpul untuk mengadakan latihan yang dinamai ‘Cold Response’ ini. Selain itu, belasan ribu pasukan pakta pimpinan Amerika Serikat (AS) itu juga ikut berpartisipasi dalam latihan tersebut.

- Advertisement -

“Latihan tersebut menunjukkan kemampuan NATO untuk mengerahkan puluhan ribu pasukan ke wilayah kutub utara, sementara pada saat yang sama NATO memperkuat bagian timur Aliansi untuk melindungi NATO dari segala agresi,” tulis NATO dalam keterangan resminya,

NATO sendiri saat ini diketahui sedang mencari jalan keluar terkait persoalan Ukraina. Pasalnya beberapa anggota pakta itu telah bersuara terkait keamanannya pasca serangan Rusia ke Lviv, Ukraina. Lviv sendiri berjarak tak jauh dari perbatasan Polandia, yang notabenenya merupakan anggota NATO.

- Advertisement -

Selain Polandia, negara-negara anggota NATO di Baltik seperti Lithuania, Latvia, dan Estonia juga menyuarakan kekhawatiran terkait Rusia. Mereka menyebut ada kemungkinan besar bahwa serangan Rusia akan meluas ke wilayahnya. Apalagi negara-negara itu diketahui berbatasan langsung dengan Rusia dan Belarus.

Dalam laporan terbaru, Menteri Pertahanan (Menhan) negara-negara NATO dilaporkan akan segera mengadakan pertemuan. Pertemuan itu akan membahas langkah selanjutnya untuk meningkatkan kehadiran pertahanannya di Eropa timur setelah serangan Rusia ke Ukraina.

- Advertisement -

“Diskusi, sebagian, akan berpusat di sekitar apakah langkah-langkah tambahan diperlukan untuk memperkuat pasukan reaksi NATO dan mungkin menambahkan lebih banyak pasukan ke dalam campuran. Namun, keputusan masih harus dibuat tentang tugas lain apa yang akan dilakukan oleh pasukan reaksi,” kata pejabat itu dikutip Selasa, (15/3).

Meski begitu, hingga saat ini belum ada reaksi penurunan pasukan militer dari pakta pertahanan itu ke Ukraina. Presiden AS Joe Biden menyebut langkah ini untuk mengurangi potensi perang besar dengan Moskow. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini