Ketika itu, Luhut sempat ditawari masuk dalam kabinet Megawati Soekarnoputri. Namun tawaran itu ditolaknya. ”Karena saya solider dan hormat kepada Gus Dur,” ucap Luhut. Berada di luar pemerintahan selama masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Luhut memilih untuk fokus mengembangkan bisnisnya. Hingga akhirnya Luhut kembali dipercaya mengemban tugas penting di pemerintahan Presiden Jokowi.
Jenderal lulusan terbaik Akmil 1970 sekaligus peraih Adhi Makayasa ini kemudian menempati sejumlah jabatan strategis. Di antaranya, Kepala Staf Presiden (KSP) pada 2014-2015. Kemudian Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) 2015-2016.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman selama tiga tahun sejak 2016-2019. Termasuk Menteri Perhubungan (Menhub) sementara ketika Budi Karya Sumadi terpapar Covid-19 dan Menteri Kelautan dan Perikanan saat Edhy Prabowo terjerat kasus hukum.
Tidak hanya itu, Luhut yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) juga diberi tugas tambahan. Hal ini membuat sosok Luhut selalu mewarnai setiap kebijakan yang diambil pemerintahan Jokowi.