spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Mulai dari Nol, Begini Lika-liku CT Merintis Gurita Bisnis

KNews.id- Siapa tak kenal dengan Chairul Tanjung? Pria yang akrab disapa CT ini merupakan salah satu pengusaha sukses di Tanah Air. Bisnisnya pun tersebar di berbagai daerah dengan beragam sektor, mulai dari media, jasa keuangan, perdagangan hingga hiburan.

Pendiri CT Corp ini juga masuk daftar orang terkaya di Indonesia. Forbes mencatat, total kekayaan CT saat ini mencapai US$ 4,1 miliar atau setara dengan Rp 58,22 triliun (asumsi kurs Rp 14.200).

- Advertisement -

Siapa sangka, pria yang juga punya julukan Si Anak Singkong ini memulai bisnis dari usaha kecil-kecilan saat kuliah. Bisnis itu bahkan ia lakoni tanpa modal alias dari nol.

Di tahun 1980-an, laki-laki kelahiran Jakarta 18 Juni 1962 itu menempuh pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Indonesia (UI). Kala itu, ada seorang dosen meminta seluruh mahasiswa di angkatannya yang berjumlah sekitar 100 orang untuk mencetak buku praktikum.

- Advertisement -

“Kan banyak tuh tempat fotokopian. Saya tanya satu buku praktikum itu harganya Rp 500,” kata CT dalam catatan detikcom 21 April 2018 silam.

Kemudian, ia pun teringat memiliki seorang teman di bangku SMP yang memiliki usaha percetakan. Ia pun bertanya kepada temannya itu berapa harga cetak buku di tempat usahanya. Ternyata, biaya cetak di temannya itu lebih murah dari pada cetak di depan kampus.

- Advertisement -

“Teman saya bilang hanya Rp 150 saja. Saya langsung kepikiran (peluang bisnis). Saya tawarkan teman-teman angkatan saya untuk mencetak buku kurikulum seharga Rp 300. Tentu mereka mau. Itu pertama saya mendapat uang dari peluang,” tutur dia.

CT pun mengatakan, modal utama usaha tidak melulu soal uang. Tapi, jaringan alias networking seperti teman, konsumen, bahkan media sosial untuk saat ini. Pada kesempatan lain, CT bercerita, masalah ekonomi keluarga membuatnya harus mencari biaya sendiri untuk sekolah. Ia pun harus mencari uang sendiri dengan usaha.

Saya memulai tahun 1981 ketika masih di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Karena masalah ekonomi keluarga, saya harus biayai sekolah sendiri, harus cari uang,” katanya.

Bisnis yang dikembangkan CT pun perlahan-lahan berkembang. Mulanya, ia hanya seorang pengusaha kecil. Pada fase ini, ia mempunyai 1-3 orang pegawai.

Bisnisnya pun tumbuh hingga menjadi pengusaha kelas menengah. Sebagai pengusaha kelas menengah dia mulai memiliki manajer sendiri. Bisnisnya pun masih terus berkembang menjadi pengusaha besar, hingga akhirnya konglomerat.

Meski demikian, ia menuturkan, bisnis itu tak semudah seperti yang ia ceritakan. Ada proses jatuh bangun yang mesti dihadapi. Kuncinya, konsisten dan mengambil hikmah dalam setiap kegagalan.

“Saya sudah alami tahapan dari informal jadi pengusaha kecil, pengusaha menengah, pengusaha besar, jadi konglomerat. Alhamdulillah semua nggak selancar seperti cerita yang saya ungkapkan. Prosesnya pasti ada, proses jatuh bangun,” paparnya.

“Tapi kalau konsisten dan ambil hikmah kegagalan dan dieliminasi terus kegagalannya, dari besar makin kecil, kecil, kecil, sampai akhirnya gagal itu bosan datang ke kita, karena kita sudah bisa eliminasi hampir seluruh penyebab kegagalan bahkan bisa mengantisipasi,” tambahnya.

CT Corp bergerak di berbagai industri, mulai dari layanan keuangan hingga media, gaya hidup dan hiburan. Sejumlah lini usahanya memiliki posisi kuat di pasar, seperti Bank Mega, Mega Life, Trans TV, Trans 7, Transmart, Trans Fashion, dan lain-lain.

Grup ini didirikan pada tahun 1987 oleh CT dengan nama Para Group. Awalnya, bisnis Para Group berfokus pada pembuatan alas kaki untuk ekspor dan genting untuk industri perumahan dalam negeri.

Hingga sekitar tahun 2006-2007, Para Group menjadi salah satu konglomerat bisnis dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia melalui akuisisi agresif dan pertumbuhan organik dari bisnis intinya.

Nama CT Corp baru dipakai pada 2008. Rebranding yang dilakukan Para Group dengan menyematkan nama dan karakter Chairul Tanjung diharapkan bisa membangkitkan nilai-nilai optimisme dan kepemimpinan teladan untuk masa depan. (Ade/dtk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini