Penyelidikan Secara Ilmiah
Dalam penyelidikan kasus Kalideres ini, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengedepankan penyidikan secara ilmian (scientific investigation). Penyelidikan dilakukan secara interkolaborasi melibatkan ahli digital forensik, laboratorium forensik, psikolog forensik, hingga sosiolog agama.
“Ketika kita melakukan penyelidikan ilmiah kita harus telusuri dan analisis bukti yang tersedia untuk memastikan hasilnya akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, di Polda Metro Jaya, Jumat (9/12).
Penyelidikan dilakukan dengan metode deduktif dan induktif. Dalam perjalanannya, polisi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengungkap kasus ini lantaran kasus ini dinilai cukup rumit.
“Dalam kasus ini memang kasus yang cukup rumit dan butuh metode yang extraordinary. Seperti contoh saat autopsi itu tidak hanya satu kali, tapi kita pemeriksaan lanjutan dan berhasil temukan feses. Dari feses kita dapat petunjuk. Jadi ini kami butuh waktu yang cukup lama,” ujar Hengki.