spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Merger Disahkan Jokowi Siang Ini, Asing Borong BRIS Rp30 M

KNews.id- Investor asing langsung mengakumulasi saham PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) pada penutupan perdagangan sesi I, Senin ini (1/2/2021) jelang peresmian merger bank syariah BUMN yakni PT Bank Syariah Indonesia (BSI), entitas baru dari BRIS, usai merger dengan dua bank syariah BUMN lainnya.

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan penggabungan tiga bank syariah BUMN di Istana Negara, pada Senin siang, 13.30 WIB, dan disiarkan langsung lewat Youtube Bank Syariah Indonesia.

- Advertisement -

Data BEI mencatat, pada penutupan sesi I, saham BRIS yang tadinya merah, langsung ditutup naik 2,46% di level Rp 2.500/saham. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 929,79 miliar, dengan volume perdagangan 390,57 juta saham.

Kapitalisasi pasar BRIS mencapai Rp 103 triliun atau masuk saham big cap. Dalam sepekan terakhir akumulatif, saham BRIS terkoreksi 22,84%, sementara itu dalam 3 bulan terakhir masih memberikan cuan 79%.

- Advertisement -

Investor asing hari ini masuk Rp 29,67 miliar di semua pasar dan dalam 3 bulan terakhir asing masuk Rp 141,71 miliar di semua pasar, kendati dalam sebulan terakhir ada net sell Rp 10,32 miliar. Sementara itu, investor domestik melakukan beli saham BRIS Rp 831,2 miliar dan jual Rp 860,8 miliar sehingga terjadi net sell domestik Rp 29,6 miliar.

Penggabungan tiga bank syariah Himbara ini telah mencapai tahap akhir, setelah jelang akhir pekan lalu bank ini mendapatkan izin penggabungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dikukuhkan secara hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM untuk nama dan logo barunya. Proses penggabungan yang disebut telah dimulai sejak Maret tahun lalu, siang ini akan diresmikan penggabungannya langsung oleh Presiden Jokowi.

- Advertisement -

Bank baru ini akan diberi nama PT Bank Syariah Indonesia dan akan menggunakan ticker BRIS di pasar saham dalam negeri, mengingat BRISyariah menjadi bank yang menjadi entitas penggabungan. Dua bank yang masuk ke BRIS yakni PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah.

Sebelum resmi digabungkan, BRIS telah melaporkan kinerja keuangannya untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dengan hasil yang sangat memuaskan. Bank ini sepanjang tahun lalu mencatatkan laba bersih senilai Rp 248 miliar pada akhir 2020 lalu. Capaian laba bersih ini naik 235,14% dari posisi 2019.

Hingga triwulan IV 2020 BRISyariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 40 triliun, tumbuh mencapai 46,24% year-on-year (yoy). Pertumbuhan pembiayaan ditopang segmen ritel yakni SME, mikro dan konsumer. Pertumbuhan pembiayaan paling tinggi disumbang oleh pembiayaan mikro mencapai Rp 10,7 triliun, tumbuh 163% yoy.

Total KUR yang disalurkan BRIsyariah pada tahun 2020 mencapai Rp 4,5 triliun. Sebesar 40% penyaluran KUR disalurkan ke sektor ekonomi produksi. Sementara sekitar 37,7% difokuskan ke sektor ekonomi perdagangan dan sekitar 22% di sektor jasa. Selain mikro, perusahaan menyalurkan Rp 7,4 triliun pembiayaan untuk segmen kecil dan menengah, tumbuh sebesar 65% yoy.

Di masa pandemi, perusahaan memprioritaskan pembiayaan pada sektor yang lebih minim risiko, seperti pertanian, peternakan dan alat kesehatan.

Rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) tercatat 1,7% di akhir tahun lalu, turun dibanding dengan akhir tahun sebelumnya. Saat ini ketiga bank pelat merah ini setidaknya memiliki jumlah karyawan sebanyak 20.000 ribu lebih yang tersebar di 1.200 cabang di seluruh Indonesia.

Dengan aset-aset yang dimiliki oleh bank-bank yang digabungkan ini, maka BSI nantinya akan memiliki 1.200 cabang di seluruh Indonesia. Selain kantor cabang, nasabah juga kan difasilitasi dengan 1.700 ATM di seluruh Indonesia. (Ade)

Sumber: CNBCIndonesia

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini