spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Mendengar Sukmawati Pindah Agama, Putra Bung Karno: Saya Nasionalis, Tetap Islam

KNews – Putra presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno, Toto Suryawan Soekarnoputra, mengaku terkejut saat dirinya mendengar kabar Sukmawati Soekarnoputri yang akan menggelar ritual pindah agama dari Islam ke Hindu.

Diketahui dalam undangan yang beredar, ritual tersebut digelar di Bale Agung Singaraja, Bali, pada Selasa (26/10/2021).

- Advertisement -

“Saya kaget bukan main mengetahui Mbak Sukmawati akan menggelar ritual pindah agama. Setahu saya, Bapak (Bung Karno, red) memberikan guru agama ternama untuk anak-anak di Istana,” ujarnya seperti disadur dari berbagai sumber di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Namun, meski sebagai adik lain ibu, dirinya tidak bisa mencampuri urusan pribadi Sukmawati dikarenakan masalah agama.

- Advertisement -

“Menurut saya untuk kepindahan agama oleh seseorang itulah adalah hak yang telah diyakininya. Dan saya harap itu bukan karena dipengaruhi oleh pihak atau hal tertentu, sebagai negara Pancasila yang ber-Bhineka Tunggal Ika,” tegas dia.

Lebih lanjut, ia mengaku tidak kecewa meski dirinya tidak diundang dalam ritual keagamaan tersebut.

- Advertisement -

“Dia (Sukmawati Sukarno Putri) tahu kalau saya nasionalis yang tetap berprinsip Islam agama yang kita anut sampai kapanpun dan tidak ada tawar-menawar. Kalau diundang pasti tidak datang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Sukarno Center di Bali, Arya Wedakarna mengungkapkan alasan Sukmawati Sukarnoputri yang memutuskan pindah agama dari Islam ke Hindu.

Orang dekat trah Sukarno di Bali mengungkapkan bahwa keputusan itu merupakan murni urusan pribadi Sukmawati sendiri.

“Alasan ibu sukmawati pindah agama adalah ranah pribadi yang mana keputusan ini sudah dipertimbangkan matang-matang dan saya sebagai saksi sejarah yang sudah mendampingi beliau selama 20 tahun berjuang di PNI dan Soekarno Center, saya memang melihat bahwa memang Ibu Sukmawati sudah bertahun-tahun gandrung akan ajaran agama-agama Hindu,” kata Arya kepada wartawan.

“Suka datang ke pura, ke candi, vihara sering sharing terkait dengan masalah-masalah kebangsaan dan ini mungkin pengaruh dari ibunda Bung Karno yang juga nenek beliau yaitu Nyoman Rai Srimben asal Buleleng. Jadi kita tahu bahwa ibunda Proklamator kita adalah seorang wanita Hindu, Bali,” terangnya.

Selain itu, Sukmawati masuk hindu juga sudah melalu perjalanan spirituil dan bimbingan leluhur hingga akhirnya keputusan pindah ke agama Hindu dilakukan tepat di usianya ke-70 tahun.

“Tentunya dengan izin keluarga, tentunya putra putri beliau, mas Paundra, mbak Menur dan juga dari saudara-saudara beliau seperti ibu Megawati, Guntur, Guruh dan almarhum Rachmawati,” tandasnya.

Restu dari para keluarga Sukarno tersebut diklaim sebagai cerminan sikap yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

“Semoga ini menjadi awal yang baik untuk beliau karena sudah menemukan satu pilihan, tentu ini sebuah sikap Pancasilais dan membuktikan bahwa keluarga Bung Karno memang mengayomi seluruh agama dan keyakinan,” terangnya.

Adapun salah satu anggota keluarga besar Sukmawati, Jero Mangku Gde Made Swardana, menyampaikan permohonan maaf kepada awak media karena upacara tersebut tidak bisa diliput. Ia juga meminta agar upacara pemindahan agama Sukmawati tersebut tidak dikaitkan dengan kegiatan politik.

“Upacara ini bukanlah ajang politik dan kalaupun mau berpolitik mohon maaf untuk tidak dilaksanakan di Pelataran Wewengkon Dadia Pasek Tatar Baleagung, Buleleng.

Dan seluruh awak media, juru potret dan wartawan yang kebetulan hadir di sini mohon tidak mengambil gambar, foto, dan lain-lain (agar) tidak mengganggu prosesi upacara,” ujarnya. (RKZ/WE)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini