spot_img
Senin, Mei 13, 2024
spot_img

Libatkan Sejumlah Negara, Rusia Menggelar Latihan Perang dengan RRC!

KNews.id- Rusia akan memulai latihan militer bersama dengan pasukan dari China untuk memamerkan hubungan pertahanan yang semakin erat antara Moskow dan Beijing di tengah perang di Ukraina.

Latihan Vostok 2022 (Timur 2022) akan diadakan 1-7 September di berbagai lokasi di Timur Jauh Rusia dan Laut Jepang dan melibatkan lebih dari 50.000 tentara dan 5.000 unit senjata, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal perang, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

- Advertisement -

Latihan akan dilakukan di tujuh lapangan tembak di timur jauh Rusia dan akan melibatkan pasukan dari beberapa negara bekas Soviet, China, India, Laos, Mongolia, Nikaragua, dan Suriah.

Kementerian itu mengatakan unit pasukan udara Rusia, pembom jarak jauh, dan pesawat kargo militer akan mengambil bagian dalam latihan bersama dengan pasukan lain.

- Advertisement -

Saat pertama kali mengumumkan latihan itu bulan lalu, militer Rusia menekankan langkah itu adalah bagian dari pelatihan tempur yang direncanakan yang terus berlanjut meskipun ada aksi militer Moskow di Ukraina. Belum diungkapkan jumlah pasukan yang terlibat dalam apa yang disebut Kremlin sebagai “operasi militer khusus” di sana.

Kementerian mencatat sebagai bagian dari manuver, angkatan laut Rusia dan Cina di Laut Jepang akan “mempraktekkan tindakan bersama untuk melindungi komunikasi laut, bidang kegiatan ekonomi laut dan dukungan untuk pasukan darat di daerah pesisir”.

- Advertisement -

“Latihan itu tidak ditujukan terhadap negara atau aliansi militer tertentu dan murni defensif,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Fomin pada pertemuan dengan atase militer asing swperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (30/8).

Dia menambahkan bahwa latihan angkatan laut akan mengambil bagian di bagian utara dan tengah Laut Jepang. Latihan tersebut mencerminkan peningkatan hubungan pertahanan antara Moskow dan Beijing, yang telah tumbuh lebih kuat sejak Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.

China dengan tegas menolak kritikan atas tindakan Rusia dengan mengatakan Amerika Serikat adalah “penghasut utama” perang dengan mendukung ekspansi NATO dan menjatuhkan sanksi pada Moskow. Sebagai imbalannya, Rusia sangat mendukung China di tengah ketegangan dengan AS setelah kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi baru-baru ini ke Taiwan. (AHM/mntrind)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini