spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Laba Bersih BCA Naik Rp.31,4 T Tahun 2021

KNews – Laba bersih BCA naik Rp.31,4 T tahun 2021. PT Bank Central Asia Tbk, (BCA) dan entitas anak menutup tahun 2021 dengan kinerja yang positif.

Tercatat sampai dengan akhir tahun lalu, Bank BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp31,4 triliun atau mengalamu kenaikan 15,8% bila dibandingkan dengan akhir tahun 2020.

- Advertisement -

Pencapaian laba bersih tersebut sejalan dengan pertumbuhan total kredit sebesar 8,2% secara tahunan (yoy) di 2021 menjadi Rp637 triliun. Penyaluran kredit ini lebih tinggi dari target pertumbuhan 6% yang dipatok perseroan. Pertumbuhan kredit terjadi hampir di semua segmen, terutama ditopang oleh segmen korporasi dan KPR.

“Kami mengapresiasi upaya pemerintah dan otoritas dalam mengendalikan pandemi serta memberikan paket stimulus, sebagai upaya menuju pemulihan perekonomian nasional. BCA turut mendukung momentum pemulihan dengan menyalurkan kredit ke berbagai sektor. Untuk mendorong kredit konsumer, kami berinisiatif dengan menggelar sejumlah event virtual seperti BCA Online Expoversary, KPR BCA ONLINEXPO, KKB BCA Virtual Mall, hingga “UMKM Fest” online. Pada tahun 2021, kami juga meluncurkan beberapa aplikasi baru yaitu myBCA, haloBCA, dan merchantBCA untuk melengkapi platform digital BCA. Salah satu anak perusahaan BCA, Bank Digital BCA, meluncurkan aplikasi “blu” yang didesain khusus untuk melayani segmen milenial,” ucap Presiden Direktur Bank BCA, Jahja Setiaatmadja, Kamis, 27 Januari 2022.

- Advertisement -

Penyaluran kredit baru di segmen korporasi tumbuh dua kali lipat dibandingkan level pra-pandemi, sementara untuk segmen UKM dan KPR juga mampu melebihi capaian di tahun 2019. Sejalan dengan pencapaian itu, kredit korporasi naik 12,3% YoY mencapai Rp286,5 triliun di Desember 2021, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA.

KPR, yang menjadi kontributor tertinggi kedua, tumbuh 8,2% YoY menjadi Rp97,5 triliun. Kredit komersial dan UKM juga naik 4,8% YoY menjadi Rp195,8 triliun.

- Advertisement -

Sementara itu, KKB terkoreksi 2,4% YoY menjadi Rp36 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 5,2% YoY menjadi Rp11,8 triliun. Total portofolio kredit konsumer naik 5,1% YoY menjadi Rp148,4 triliun.

Adapun inovasi digital dan pengembangan ekosistem bisnis mendorong frekuensi transaksi online mencetak rekor tertinggi. Capaian ini mendukung dana giro dan tabungan (CASA) naik 19,1% YoY di Desember 2021. Pertumbuhan dana dan kredit disertai dengan peningkatan kualitas aset, sehingga biaya provisi tercatat menurun 19,6% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan kredit BCA juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.

Rasio loan at risk (LAR) turun ke 14,6% di tahun 2021, dibandingkan dengan 18,8% di tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,2% didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.

Di sisi pendanaan, CASA tumbuh 19,1% YoY mencapai Rp767,0 triliun, berkontribusi hingga 78,6% dari total dana pihak ketiga. Deposito juga tumbuh 6,1% YoY menjadi Rp208,9 triliun. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik 16,1% YoY menjadi Rp975,9 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 14,2% YoY mencapai Rp1.228,3 triliun.

Dalam mengembangkan platform perbankan transaksi, BCA memperkuat ekspansi ekosistem digital melalui kolaborasi dengan mitra strategis serta melakukan berbagai inovasi layanan digital.

Pada tahun 2021, total volume transaksi naik 42% YoY, terutama didukung oleh transaksi pada mobile banking yang tumbuh sebesar 60% YoY. Hal ini selaras dengan kenaikan jumlah rekening nasabah BCA sebesar 16% YoY mencapai 29 juta di akhir tahun 2021, yang sebagian besar berasal dari layanan pembukaan rekening secara online. (RKZ/ibn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini