Sedangkan pencadangan terhadap kredit bermasalah atau NPL coverage BRI tercatat sebesar 278,79% per September 2022. Angka ini meningkat dibandingkan dengan NPL coverage di akhir kuartal III tahun lalu yang sebesar 252,86%.
Pertumbuhan kredit BRI hingga kuartal III ditopang oleh segmen UMKM. Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat meningkat sebesar 9,83% secara tahunan dari Rp 852,12 triliun di akhir September 2021 menjadi Rp 935,86 triliun di akhir September 2022.
Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat, menjadi sebesar 84,20%. Portofolio kredit segmen mikro BRI tercatat tumbuh 14,12% secara tahunan, segmen konsumer tumbuh 7,55%.