Namun pada Maret, 2020 Jhon dipecat dari pekerjaan saat istrinya sedang hamil padahal hasil pekerjaan Jhon untuk perusahaan sangat maksimal hanya karena bertanya soal potongan gaji dua ratus ribu gara-gara Jhon telat finger print.
Jhon lantas mengalami titik balik saat istrinya yang diberitahu tentang pemecatan bukannya marah malah memberi semangat mencari pekerjaan lain.
Namun sebanyak-banyak mengirim lamaran tidak ada panggilan karena masa itu sedang menghadapi pandemi Covid-19. Hingga Jhon memutuskan balik ke pasar burung.
Namun justru pada saat itu lah Jhon jadi memiliki banyak waktu belajar SEO, Google Adsense, SEM, Google Display Network melalui You Tube, webiner gratis dan Google hingga menguasai digital marketing yang Jhon gunakan untuk berjualan burung di market place.
Sampai akhirnya owner High Five yang sudah Jhon kenal dari circle pada pekerjaan sebelumnya, memberikan kesempatan Jhon bekerja di perusahaan itu.
“Begitu masuk di High Five Jhon bekerja keras, melakukan semua aktifitas dari mulai marketing, business development hingga content creator,” terangnya.
Karena kerja keras Jhon, akhirnya High Five memiliki portofolio bisnis yang baik hingga Jhon menjadi salah satu dari lima pemilik High Five sebelum akhirnya memiliki High Five berdua dengan Owner pertama karena yang lainnya sudah memiliki bisnis masing-masing.
Meski saat ini saham kepemilikan Jhon hanya tiga puluh persen namun secara de facto kenyataanya penghasilan dibagi sama rata.
Saat ini kesuksesan Jhon LBF berkembang pesat hingga sudah memiliki enam perusaahan selain High Five.
Lima lainnya adalah Jhon Traktor yang bergerak di bidang konstruksi, Jhon Tax yang memberi jasa bantuan mengurusi pajak masyarakat yang membutuhkan.
