KNews.id- Penganiayaan yang dialami aktivis media sosial Ade Armando mencoreng sejarah perjuangan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi. Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM RI) Jawa Barat, Altisan Sumampouw mengatakan, penganiayaan yang terjadi di tengah aksi BEM SI di depan Gedung DPR RI kemarin patut disayangkan.
“Sangat disayangkan ada kejadian penganiayaan yang mana terjadi saat aksi demo di depan gedung DPR. Ini menjadi catatan buruk dalam sejarah perjuangan,” kata Altisan Sumampouw dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/4).
Yang paling memprihatinkan, kata dia, organisasi dan lembaga bantuan hukum minim bersuara atas apa yang dialami Ade Armando. Padahal kejadian tersebut sudah menjadi perbincangan nasional dan viral di media sosial.
“Seharusnya lembaga maupun organisasi bantuan hukum seperti LBH Jakarta, KontraS, YLBHI, dan lainnya tidak tebang pilih dalam keberpihakan untuk mereka yang dirampas hak asasi manusianya,” kritiknya.
Apa pun alasannya, tindakan penganiayaan tersebut tidak bisa dibenarkan.
“Ini menjadi catatan kelam soal keberpihakan yang buruk untuk semua, baik itu LSM maupun OBH (organisasi bantuan hukum) yang bungkam setalah kejadian penganiayaan di depan DPR RI kemarin,” tutupnya. (AHM/rmol)