spot_img
Jumat, Mei 10, 2024
spot_img

Kalbe Farma Tutup Anak Usaha di Singapura

KNews.id- Menekan efisiensi dalam menjalankan bisnisnya, emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). mengumumkan penutupan anak perusahaannya yang berlokasi di Singapura atas nama Kalbe Global Pte. Ltd. (KG).

Pada tanggal 24 Desember 2020, KG secara efektif ditutup sesuai dengan Ketentuan Undang-Undang di Singapura. KG ditutup karena kondisi perusahaan yang tidak aktif (dormant) dalam grup perusahaan,”kata Corporate Secretary Kalbe Farma, Lukito Kurniawan Gozali seperti dikutip Bisnis di Jakarta, kemarin.

- Advertisement -

Kalbe Global Pte. Ltd. merupakan salah satu entitas anak perseroan yang didirikan pada tanggal 2 November 2016 dan berkantor di Singapura. Adapun presentase kepemilikan sahamnya 100% dimiliki oleh perseroan.

“Dengan ditutupnya KG maka kepemilikan saham Perusahaan dalam salah satu anak perusahaan atas nama Kalbe International Pte. Ltd. meningkat menjadi 100 persen,” tambah Lukito.

- Advertisement -

Sementara itu, perseroan juga dikabarkan bakal melepas divisi makanan dan minuman Kalbe Nutritionals ke lantai bursa melalui skema penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Wacana IPO Kalbe Nutritionals memang sudah berhembus sejak Agustus 2020. Perseroan dikabarkan mengincar dana segar US$500 juta atau Rp7,3 triliun dari aksi korporasi unit bisnis makanan dan minuman kesehatan tersebut.

- Advertisement -

Salah satu bukti nyata yang dilakukan KLBF yang membuat isu ini kembali mencuat adalah pelaksanaan transaksi penjualan saham entitas anak usahanya PT Kalbe Morinaga Indonesia (KMI) kepada anak usahanya yang tak lain tak bukan adalah Sanghiang Perkasa. Pada awal Oktober lalu, KLBF telah melaksanakan transaksi penjualan 70% saham KMI kepada Sanghiang dengan total nilai transaksi adalah sebesar Rp265,1 miliar.

Adapun, baik KMI dan Sanghiang Perkasa merupakan anak usaha yang seluruh sahamnya dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh perseroan.

“Transaksi ini merupakan langkah perseroan di dalam mengelompokkan bisnis unit perseroan ke divisi yang sejenis,” tulis Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius dalam surat resminya kepada Bursa Efek Indonesia.

Melalui pengalihan saham ini, diharapkan proses bisnis dapat lebih fokus dan dapat lebih meningkatkan pengembangan produk dan layanan. Sedangkan dari sisi internal, koordinasi mengenai supply chain, operasional pabrik, distribusi dan support lainnya dapat berjalan lebih lancar.

Tahun depan, KLBF mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 1 triliun. Selain itu, perseroan juga menargetkan pertumbuhan pendatan di 2021 di atas pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah. Bilamana pemerintah menargetkan ekonomi tumbuh di kisaran 5% pada tahun depan, perseroan akan tumbuh di atas 5%, bisa plus 2% atau 3%.

Maka untuk mencapai target tersebut, Kalbe Farma akan melakukan ekspansi di semua lini bisnis, yaitu obat resep, produk kesehatan, nutrisi, serta distribusi dan logistik. Dengan begitu, semua lini bisnis punya kesempatan untuk bertumbuh. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini