spot_img
Minggu, Mei 12, 2024
spot_img

HRS: Ada Saatnya, Kita Jihad Fisabilillah

KNews.id- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab  muncul setelah peristiwa baku tembak antar pengawalnya dengan polisi di Tol Cikampek KM 50. Rekaman suara pidato Habib Rizieq diunggah di channel Youtube Hendri Channel.

Rekaman suara Habib Rizieq yang diupload di Channel YouTube Hendri Official dibenarkan oleh Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI), Azis Yanuar.  Dalam kesempatan itu, salah satu instruksi Habib Rizieq adalah meminta pendukungnya untuk bersabar dan menahan diri.

Habib Rizieq meminta agar pendukungnya tidak bergerak sendiri-sendiri, sebab pihaknya akan menempuh jalur hukum. Habib Rizieq juga meminta kepada masyarakat dan pendukungnya untuk menahan diri dan tidak mengambil sikap sendiri terkait penembakan yang menewaskan 6 orang laskar pembela Islam .

“Saya minta kepada seluruh rakyat dan bangsa Indonesia menahan diri, sabar, kita hadapi dengan elegan kita tempuh prosedur hukum yang ada. Karena kalau kita tempuh jalur hukum dengan baik, Insya Allah semuanya akan terbongkar,” kata Habib Rizieq seperti yang dikutip Wartakotalive.com dari Channel YouTube Hendri Official, Rabu (9/12).

- Advertisement -

“Siapa yang melakukan pembantaian di lapangan, sampai siapa yang menjadi otak yang mengatur ini semua akan terungkap. Tapi kalau Anda emosi, kalau Anda berjuang sendiri-sendiri, maka ini akan terbungkus tidak akan pernah terungkap,” tandasnya. “Begitu saya minta sekali lagi, sabar, sabar, ada saatnya kita akan melakukan perlawanan, ada saatnya kita akan melakukan jihad fisabilillah, jangan lupa syuhada kita yang telah meninggal, mereka sudah melakukan tugas jihadnya menjaga ulama dan mereka sudah mendapatkan hadiah dari Allah, mati sebagai syahid,” ucap Habib Rizieq.

Dalam rekaman itu, Habib Rizieq mengaku dirinya yang menginstruksikan agar jenazah para pengawalnya dimakamkan di area Pondok Pesantren miliknya di Megamendung, Bogor. Bantah pengawal bawa senjata Dalam rekaman sama, Habib Rizieq menegaskan bahwa kronologi kejadian yang dipaparkan oleh DPP FPI adalah yang sebenarnya terjadi. Sebab, dirinya juga saat itu berada di lokasi.

- Advertisement -

“Pertama, keterangan pers yang resmi yang sudah dikeluarkan DPP FPI tentang kronologis penembakan yang terjad,i isinya adalah benar. Sekali lagi saya sampaikan, kronologi yang sudah dibuat dan disebarluaskan oleh Dewan Pimpinan Pusat FPI saya memberi kesaksian sebagai salah satu korban dalam kejadian, bahwa isi keterangan pers itu benar,” ujarnya.

Habib Rizieq dan pihaknya juga tidak mengira yang melakukan pengejaran adalah dari pihak kepolisian. Habib Rizieq berpikir yang mengejar rombongannya adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan dirinya, keluarga serta rombongan yang ikut pada saat itu.

“Kedua, yang ingin saya sampaikan di sini, bahwa pada saat kejadian, tidak ada satupun di antara kami, baik saya dan keluarga maupun seluruh laskar pengawal. yang mengira kalau yang melakukan pengejaran, memepet, mengganggu adalah dari kepolisian.” “Sama sekali kami tidak menduga, tidak pernah mengira. Yang kami tahu mereka adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami dan jumlah mereka bukan 1,2,3 mobil, banyak sekali mobil saling silih berganti, untuk maju ke depan, untuk mencapai mobil saya yang di depan,” jelasnya.

- Advertisement -

“Tapi dengan gagah luar biasa, para syuhada kita, laskar-laskar pengawal yang paling belakang ini sudah ada dua mobil, luar biasa mereka cerdas, mereka berani. Mereka luar biasa mengendalikan situasi dan kondisi sehingga arah penjahat tadi tidak satu pun yang berhasil untuk mencapai kami. Itu menunjukkan bagaimana sigapnya mereka, cerdasnya mereka, pintarnya mereka, beraninya mereka tanpa senjata,” tegasnya.

Habib Rizieq juga menegaskan tuduhan para laskar dibekali senjata adalah fitnah besar. Sebab, pengawal tersebut hanya pengawal Habib Rizieq dan keluarga biasa.

“Tuduhan pengawal kami yang dipersenjatai adalah fitnah besar. Tidak ada satu pun pengawal kami yang dipersenjatai karena kami tidak pernah mengira, sekali lagi, kalau kami akan diperlakukan seperti itu. Itu pengawal keluarga standar biasa. Saya ada empat mobil isinya anak, mantu, saudara, cucu-cucu saya ikut. Ada yang masih bayi. Kami sekeluarga semua,” jelasnya.

Pada kesempatan sama, Habib Rizieq memuji para pengawalnya yang telah berupaya mencegah para penguntit untuk mendekat ke arah rombongan keluarga.

Para laskar ini mengawal, tugas mereka mengawal. Mereka mengawal bagaimana mengusir satu-persatu mobil tersebut sehingga tidak bisa masuk rombongan. Dengan takbir Allah, tanpa adanya syuhada ini, mungkin kami sudah digiring ke medan pembantaian yang mereka rencanakan. Allah sudah takdirkan sesuai dengan kehendak Allah.

Demi Allah, saya dan keluarga saya siap setiap saat untuk menghadapi mati Syahid. Mereka laskar yang luar biasa. Mereka laskar yang setia. Begitu mereka melihat saya dan keluarga sudah terbebas, mereka senang. Padahal sebentar lagi mereka akan dibantai. Mereka akan digiring ke medan pembantaian. Kami tidak berani menuduh siapapun tanpa bukti.

Kami tidak boleh menuduh tanpa saksi. Tapi subhanallah, pagi sampai siang, laskar Karawang, masuk ke setiap rumah sakit, masuk ke setiap kantor polisi, menyapu bersih jalan tol, setiap rest area didatangi dalam rangka untuk mencarai dimana keberadan mereka. Akhirnya Allah buka mulutnya yang membantai, saudara.

Allah buka mulut mereka. Nggak bisa mereka sembunyikan, saudara. Allah Maha Besar. Kalau mereka tidak pernah mengaku, kami tidak pernah tahu siapa mereka. Tapi Allah Maha Tahu. Allah buka mulut mereka. Allah buka mulut mereka. Habib Rizieq menegaskan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait penembakan yang telah menewaskan enam anggota laskar pembela Islam pada Senin (7/12) dini hari.

Dirinya juga telah membentuk tim untuk terjun langsung memantau keenam jenazah yang sebelumnya diautopsi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

“Semalam syuhada kita telah membentuk tim untuk memeriksa secara utuh bagaimana kondisi dari pada 6 jenazah syuhada kita. Saya sudah mendapatkan laporan secara lengkap nanti pada saatnya kita akan ada siaran pers secara nasional,” katanya.

Dimakamkan di Megamendung Enam jenazah laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Habib Rizieq Shihab korban penembakan oleh polisi di tol Jakarta-Cikampek Km 50 Senin dinihari (7/12) akhirnya diterima keluarga pada Selasa (8/12) malam.

Pada Rabu (9/12) pagi lima jenazah pengawal Habib Rizieq itu dimakamkan di Pondok Pesantren Agrokultural (Markaz Syariah FPI) di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Satu lainnya dimakamkan oleh pihak keluarga di lokasi terpisah. Ratusan anggota laskar FPI dan warga masyarakat menghadiri proses pemakaman enam pengawal Habib Rizieq tersebut. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini