Tekanan tersebut berupa ancaman kehilangan pekerjaan jika penyelenggara pemilu tidak menurutinya. Tak hanya itu, intimidasi berupa fisik juga diterima oleh para penyelenggara pemilu di daerah yang bertugas melakukan verifikasi faktual.
“Ada ancaman fisik bahkan, yang mengatakan bahwa siap-siap aja ke rumah sakit. Bayangkan demokrasi kita ada tekanan seperti itu,” ucap Feri.
- Advertisement -
Dosen Universitas Andalas ini mengeklaim mengantongi bukti berupa rekaman video perintah untuk melakukan kecurangan. Perintah itu berupa ajakan untuk kompak melakukan kecurangan.
“Ada rekaman soal membayangkan bahwa kita ini harus kompak, jangan dilakukan pembusukan dari dalam sendiri, jadi sama-sama dikumpulkan untuk kompak berbuat jahat,” jelasnya.
 peserta Pemilu 2024 yang dilakukan){kind=link}