Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan ini sebagai dampak ekspektasi kenaikan suku bunga kebijakan the Fed dan kondisi likuiditas valas dengan ruang lanjutan peningkatan cukup terbuka pasca FOMC September 2022.
Adapun data BI mencatatkan DPK valas perbankan mampu tumbuh 12,1% secara tahunan menjadi Rp 1.049,6 triliun per Agustus 2022. Jauh lebih tinggi dari pertumbuhan DPK rupiah yang hanya naik 7,6% menjadi Rp 6.305,1 triliun pada periode yang sama. (Ach/Ktn)