KNews.id- Prabowo Subianto berkhianat dengan tidak menempati janjinya timbul tenggelam bersama rakyat. Namun, ia masuk pemerintahan. Begitu juga Sandiaga Uno yang tidak menuntaskan jabatannya menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
“Dalam pilpres 2019, Prabowo berjanji pada pendukungnya untuk timbul tenggelam bersama rakyat. Nyatanya Prabowo timbul (dengan menjadi menteri) sedangkan pendukungnya dibiarkan tenggelam. Bahkan Prabowo juga mematahkan janjinya untuk tidak ikut pilpres 2019,” kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy Education (IDe) Smith Alhadar kepada suaranasional.com, Jumat (10/2).
Anies taat pada janjinya, tapi Prabowo justru membujuk mantan Gubernur DKI Jakarta untuk mencampakkan perjanjian itu untuk menjadikannya cawapres dalam pilpres 2019. Sandiaga Uno juga menandatangani perjanjian dengan Anies dan Prabowo bahwa dia akan bertugas di Jakarta mendampingi Anies sampai masa baktinya selesai pada 2022.
Kata Smith, Sandi sendiri membuang perjanjian itu ketika dia menerima pinangan menjadi cawapres Prabowo pada pilpres 2019, sekaligus meninggalkan Anies. Tak sampai di situ. Kini Sandi tak menyembunyikan ambisinya untuk berada di puncak kekuasaan sebagai capres atau cawapres melawan Prabowo bila ada parpol yang mengusungnya. Kekuasaan memang nikmat, nyaris sama dengan kenikmatan yang ada di surga.
