spot_img
Kamis, Maret 28, 2024
spot_img

Dianggap Seram, Istana Garuda Ternyata Punya Kelemahan

KNews – Dianggap seram, Istana Garuda ternyata punya kelemahan. Pra-desain Istana Presiden di ibu kota baru Kalimantan Timur belum selesai menuai pro dan kontra. Bahkan Presiden Jokowi sampai harus angkat bicara dan meminta masukan.

Namun, isu istana ini kadung liar, desain Istana ini memicu ragam anggapan, dari persoalan keamanan dan kelemahannya sampai soal pendapat bahwa Istana Presiden itu seram.

- Advertisement -

Misalnya, ada akhir pekan lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempublikasikan gambar desain Ibu Kota Negara di akun Instagram resminya. Kang Emil, sapaan akrabnya kemudian menulis sebuah pesan dalam gambar tersebut.

“Ini pradesain Istana Negara Indonesia di Ibu Kota Negara baru di Kalimantan yang ramai dibicarakan. Presiden @jokowi meminta masukan.,” tulis Ridwan Kamil, dikutip Senin (5/3/2021).

- Advertisement -

“Apa pendapatmu?”

Unggahan tersebut kini telah disukai hingga 280 ribu orang, dan mendapatkan komentar hingga lebih dari 14 ribu. ‘Followers’ Ridwan Kamil pun berusara dengan beragam komentar.

- Advertisement -

Menariknya, unggahan Ridwan Kamil mendapatkan komentar dari eks Menteri Kelautan periode 2014 – 2019 Susi Pudjiastuti. Susi yang pernah menjadi bawahan Jokowi ikut mengomentari desain baru Istana Kepresidenan.

“Serem,” tulis Susi singkat.

Namun, Susi memang tak menjelaskan postingannya tersebut. CNBC Indonesia sempat mencoba menanyakan langsung ihwal itu kepada Susi, tapi belum mendapat tanggapan.

Salah satu kritik mengarah pada bentuk bangunan istana berbentuk Burung Garuda adalan masala keamanan karena dianggap terlalu tinggi. Selain itu pihak asosiasi Arsitek menganggap bentuk ini merupakan simbol yang tidaklah mencirikan kemajuan peradaban bangsa Indonesia di era digital.

Fokus lain yang menjadi perbincangan adalah soal keamanan. Sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ariko Andikabina pun mempertanyakan aspek penting ini.

“Ada pertanyaan seolah-olah ini bangunan kaca semua, kalau sebelumnya saya dapat penjelasan atau teks menyebut tingginya hampir 80 m setara hampir 20 lantai. Sisi keamanan kepala negara gimana itu, orang penting di negeri ini harus diamankan dengan cara baik,” katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/4/21).

Ada kekhawatiran dengan bangunan setinggi itu untuk istana presiden, maka ada kekhawatiran bahwa keamanan kepala negara menjadi kurang terjaga. Ariko mengambil contoh bagaimana negara lain jarang yang menggunakan objek tinggi sebagai istana negara.

“Pada bangunan yang keamanannya tinggi, itu bangunannya jarang tinggi. Misal istana presidensial di banyak negara. Apalagi tubuhnya kaca, kita bicara pengamanan kepala negara,” paparnya.

Suara protes mengenai arsitektur ini datang dari beberapa asosiasi sekaligus, yakni Asosiasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia, Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), dan Ikatan Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota (IAP), merilis pernyataan protes beberapa hari lalu. (RKZ/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini