spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Buni Yani Menyebut Puan Maharani tak Cocok Menjadi Presiden Usai Mengabaikan Interupsi Anggota DPR!

KNews.id- Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat Buni Yani menyayangkan sikap Ketua DPR RI Puan Maharani. Pasalnya, dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-19 tahun sidang 2021-2022, Puan Maharani nampak tidak mengacuhkan interupsi salah seorang anggota dewan.

Kejadian tersebut lantas disorot oleh berbagai pihak salah satunya Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat Buni Yani. Bahkan, Buni Yani menilai bahwa Puan Maharani tidak cocok menjadi Ketua DPR RI, terlebih jika menjadi Presiden.

- Advertisement -

Hal itu disampaikan Buni Yani melalui akun media sosial Twitter miliknya @1keadilan pada Senin, 8 November.

“Sangat disayangkan Ketua DPR Puan Maharani tidak mau mendengarkan interupsi dalam rapat di DPR,” kata Buni Yani.

- Advertisement -

“Jadi Ketua DPR saja tidak cocok, apalagi kalau jadi presiden,” paparnya dikutip Galamedia dari Twitter miliknya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat itu pun mengatakan bahwa sebaiknya PDIP mengurungkan niatnya untuk mencalonkan Puan Maharani sebagai calon Presiden.

- Advertisement -

“Sebaiknya partai yang berencana mencalonkan Puan membatalkan niatnya. Kita ingin capres yang demokratis.” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, pada Senin 8 November 2021, DPR RI mengadakan Rapat Paripurna dalam rangka mengesahkan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Pada awalnya, Puan mulanya mengetuk palu sidang mengesahkan keputusan peserta rapat untuk menyetujui Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

“Pimpinan dewan mengucapkan selamat kepada calon Panglima TNI semoga dapat menjalankan peran strategis dalam memimpin TNI, dan melaksanakan kebijakan pertahanan negara dengan penuh tanggungjawab dan amanah,” kata Puan sesaat sebelum menutup rapat, Senin, 8 November.

Ketika Puan Maharani hendak menutup rapat, ada salah satu anggota dewan yang menginterupsi. Namun, Puan Maharani justru tampak tidak mengacuhkan interupsi tersebut padahal anggota dewan tersebut meminta interupsi beberapa kali.

“Interupsi, pimpinan interupsi pimpinan,” ujar salah seorang anggota dewan melalui pengeras suara.

“Saya minta waktu pimpinan interupsi, pimpinan saya minta waktu, pimpinan mohon maaf saya minta waktu, pimpinan saya A432 pimpinan,” ujarnya.

Ketua DPR RI itu pun tidak memperdulikan interupsi tersebut dan terus membacakan penutupan rapat Paripurna. Hingga Rapat Paripurna itu berakhir pun, Puan tidak memberikan kesempatan pada anggota dewan tersebut dan menutup rapat Paripurna dengan mengetukkan palu. (AHM/glmda)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini