Pertumbuhan pembiayaan BCA Syariah juga diimbangi dengan kualitas rasio pembiayaan yang baik. Terbukti, non performing financing (NPF) gross BCA Syariah di level 1,42%, sementara NPL nett di level 0,01%.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau fee based income BCA Syariah naik 10,92% (yoy) menjadi Rp30,46 miliar pada 2022. Fungsi intermediasi yang berjalan baik juga mendorong aset BCA Syariah tumbuh 19,1% (yoy) menjadi Rp12,7 triliun.
Yuli juga mengungkapkan BCA Syariah akan memanfaatkan momentum positif dan mengantisipasi gejolak ekonomi yang masih membayangi dengan menerapkan strategi pengelolaan aset dan liabilitas yang baik. “Kami menargetkan pertumbuhan di kisaran 9-11% untuk aset dan laba di kisaran 17-19%,” Pungkas Yuli. (Bay)