spot_img
Rabu, April 17, 2024
spot_img

Asal Muasal Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

KNews.id- Anggaran proyek kereta cepat Jakarta-Bandung membengkak hingga US$8 miliar atawa setara Rp114,24 triliun (kurs Rp14.280). Proyek infrastruktur ini sebelumnya dianggarkan US$6,07 miliar atau setara Rp86,67 triliun.

“Tadi, perkiraannya berkembang menjadi US$8,6 miliar. Waktu itu diestimasi pada November 2020 oleh konsultan KCIC (PT Kereta Cepat Indonesia China),” ungkap Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT KAI Salusra Wijaya saat rapat bersama Komisi VI DPR, Rabu (1/9).

- Advertisement -

KCIC adalah perusahaan patungan hasil konsorsium empat BUMN, yakni PT KAI, PT Wijaya Karya (Persero), PTPN VIII, dan PT Jasa Marga (Persero) dengan perusahaan China. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016.

Pada 2016 lalu, Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping menandatangani perjanjian pendanaan infrastruktur antara China Development Bank dengan KCIC.

- Advertisement -

Proyek ini membentang sepanjang 142,3 kilometer dan ditargetkan rampung pada akhir 2022 nanti. Kereta cepat ini akan melalui empat stasiun di antaranya Halim (Jakarta Timur), Karawang, Walini, dan Tegalluar (Bandung).

Sekitar 58 persen jalur kereta cepat akan dibangun menggunakan struktur layang dan melalui 13 terowongan yang tersebar di beberapa titik. Nantinya kereta cepat ini akan melaju hingga kecepatan 350 kilometer/jam dengan estimasi waktu keberangkatan antara Jakarta-Bandung hanya berkisar 46 menit.

- Advertisement -

Kereta cepat ini akan mampu menampung 601 penumpang yang terdiri atas 18 penumpang VIP, 28 penumpang kelas 1, dan 555 penumpang kelas dua dalam satu keberangkatan.

Dilansir dari situs KCIC, penumpang kelas 2 akan dikenakan tarif sebesar Rp300 ribu untuk satu kali keberangkatan. Pembangunan kereta cepat juga akan diintegrasikan dengan Transjakarta dan LRT Jabodebek untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas penumpang.

Diharapkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mampu mempercepat waktu tempuh, dan mengurangi biaya logistik yang diakibatkan kemacetan. Selain itu, KCIC akan membangun Transit Oriented Development (TOD) di setiap stasiun. TOD tersebut rencananya dibangun di setiap stasiun di antaranya Halim Superblock, Kotawana, Walini Raya, dan Talaga Luar. (Ade/cnn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini