Dia menyampaikan bahwa AS tetap teguh dalam posisinya bahwa pemilihan yang direncanakan junta Myanmar tidak mungkin bebas atau adil, mengingat bahwa rezim itu telah membunuh, menahan, atau memaksa calon pesaing untuk pergi, dan mengingat bahwa rezim terus melakukan kekerasan brutal terhadap lawan-lawannya yang bertindak secara damai.
Banyak pemangku kepentingan politik utama Myanmar mengumumkan penolakan mereka untuk berpartisipasi dalam pemilihan ini, yang tidak akan inklusif atau representatif, dan hampir pasti akan memicu pertumpahan darah yang lebih besar.
“Amerika Serikat akan terus mendukung gerakan pro-demokrasi dan upayanya untuk memajukan perdamaian dan pemerintahan multipartai di Burma. Kami memuji mereka yang bekerja untuk memperkuat persatuan dan kohesi dan menjadi bagian berbagai kelompok yang memiliki visi yang sama akan demokrasi sejati dan inklusif di Burma,” tambah pernyataan itu.