spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

AS Dilanda Wabah Flu Burung, Bersiap Hadapi Ledakan Kasus

KNews – AS dilanda wabah flu burung, bersiap hadapi ledakan kasus. Wabah flu burung sedang melanda Amerika Serikat. Virus H5N1 itu telah menyebar di 17 negara bagian dan menjadi kasus terburuk sejak 2015 silam.

Meski tidak berisiko terhadap manusia, namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Pemerintah Amerika akan memantau orang-orang yang telah terpapar virus flu burung.

- Advertisement -

Sejak Februari, virus H5N1 (flu burung) telah terdeteksi di peternakan di 17 negara bagian. Menurut data dari Departemen Pertanian AS, hal ini menjadikan wabah flu burung terburuk sejak 2015, ketika hampir 50 juta unggas disembelih atau mati.

Penyebaran penyakit ini sebagian besar disebabkan oleh migrasi burung liar yang terbang di atas kawanan ternak domestik dan menularkan virus melalui kotoran.

- Advertisement -

“Saat ini, tidak ada kasus H5N1 pada manusia yang terdeteksi di Amerika Serikat,” kata juru bicara CDC Kate Grusich dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari NBC News pada Sabtu, 26 Maret 2022.

“Berdasarkan pengalaman masa lalu dengan virus flu burung H5N1 sebelumnya dan apa yang diketahui tentang kelompok virus dari data epidemiologi dan urutan genetik yang ada, CDC percaya bahwa risiko kesehatan bagi masyarakat rendah,” sambungnya.

- Advertisement -

Disisi lain, para ahli khawatir penyebaran yang berkelanjutan di antara burung dapat memberi virus lebih banyak peluang untuk mengambil mutasi baru dan menjadi lebih berisiko bagi manusia.

“Strain baru influenza yang masuk ke populasi manusia dapat menyebabkan pandemi global yang sering kali berasal dari sumber hewani, khususnya burung,” kata Dr. William Schaffner, pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center.

“Ada risiko bahwa beberapa jenis flu burung ini dapat mengambil kapasitas genetik untuk menginfeksi manusia,” timpalnya lagi.

Schaffner menjelaskan, bahwa virus kesulitan menginfeksi manusia ketika terhirup. Menurutnya, virus itu menempel pada sel-sel yang terletak di bagian belakang tenggorokan, hidung dan bagian atas saluran bronkial, yang ada di paru-paru.

Dia mencatat, bahwa penyakit ini tidak dapat ditularkan ke manusia melalui makanan yang dimasak dengan benar.

Terpisah, menurut Henry Niman, seorang ahli virus dan ahli biokimia di Pittsburgh memperkirakan, ledakan kasus flu burung pada unggas akan terjadi dalam beberapa minggu mendatang.

“Virus itu kemungkinan mulai beredar di Eropa sebelum turun ke Pantai Timur Amerika Utara,” kata Niman.

“Ada banyak unggas yang positif dan ada beberapa wabah di Semenanjung Delmarva, yaitu di Delaware dan Maryland. Semenanjung itu memiliki banyak unggas. Ini mulai lepas landas di Midwest,” sambungnya. (RKZ/hops)

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini