spot_img
Minggu, Mei 5, 2024
spot_img

Alasan Kondisi Kesehatan, Masa Penahanan Lukas Enembe Ditangguhkan

19 Orang Pendukung Lukas Ditangkap
Sebelumnya, polisi telah menangkap 19 orang yang diklaim melakukan kericuhan di Bandar Udara Sentani dan di dekat Mako Brimob saat KPK menangkap Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Polda Papua juga berjanji menyelidiki prosedur penanganan kericuhan tersebut yang mengakibatkan satu orang pendukung Enembe meninggal dunia.

- Advertisement -

“Karena ada yang meninggal, saya sudah memerintahkan kepada Kabid Propam dan Direskrimum untuk segera melakukan penyelidikan apakah langkah-langkah penanganan di Sentani sudah benar atau belum.

“Kalau memang tidak sesuai prosedur, saya pastikan kita akan ambil langkah hukum,” kata Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, kepada wartawan, Rabu (11/01)

- Advertisement -

Menurut polisi, kericuhan terjadi ketika massa pendukung Lukas Enembe berusaka masuk ke area Baseops Lanud Jayapura.

Kehadiran massa itu terjadi saat KPK sudah membawa Lukas Enembe dengan menumpang pesawat charter ke Jakarta.

- Advertisement -

Disebutkan, massa itu mengancam menggunakan senjata tajam dan panah, sehingga polisi melepaskan tembakan peringatan yang kemudian tetap tidak diacuhkan, kata polisi. Akibatnya satu orang meninggal.

Sementara, sebanyak 19 orang telah ditangkap dan saat ini mereka sedang diperiksa.

Menurut laporan wartawan Yuliana Lantipo dari Jayapura, massa berupaya mendatangi Bandara Sentani dengan harapan bisa mencegah Gubernur Papua, Lukas Enembe, ditangkap dan diterbangkan ke Jakarta.

Beberapa di antara mereka bahkan membawa busur panah.

“Kepolisian terlihat memblokade jalan menuju bandara dan menghalau massa. Suara senjata api terdengar ditembakkan beberapa kali. Polisi berseragam juga terlihat membawa pistol,” papar Yuliana kepada BBC News Indonesia.

Selain bandara, sejumlah orang juga sempat mendatangi Mako Brimob Papua, tempat Lukas Enembe diamankan setelah ditangkap. Mereka datang setelah mendapat informasi dari grup pesan singkat.

Mereka “melempar batu ke arah dalam karena gerbang utama ditutup,” kata Yuliana.

Namun, itu tidak berlangsung lama. Tidak sampai satu jam berada di Mako Brimob Kotaraja, Lukas Enembe langsung dibawa menuju Bandara Sentani.

Wartawan Yuliana Lantipo, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia mengatakan suasana di Jayapura sudah kembali kondusif.

Sementara itu, terkait penangkapan Lukas Enembe, Presiden Joko Widodo mengatakan semua warga negara memiliki “kedudukan yang sama di mata hukum” dan “proses hukum harus kita hormati”.

“Saya kira kalau KPK menangkap itu pasti sudah punya fakta, barang bukti yang ada itu pasti,” kata Jokowi usai menghadiri acara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa, (10/01).

Polisi memblokade jalan menuju Bandara Sentani setelah Gubernur Papua, Lukas Enembe, ditangkap dan dibawa ke Jakarta.

Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Mathius D Fakhiri, mengimbau massa pendukung Enembe untuk “menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat” dan “membiarkan proses hukum berjalan di pengadilan”.

“Semua sudah clear, sudah terbang, jadi saya harap tidak ada lagi berkembang ke yang terjadi anarkis, rusuh massa,” ujar Mathius kepada BBC News Indonesia.

Mathius berjanji akan menggunakan pendekatan lunak dalam menangani massa.

“Kami tidak mau ini menimbulkan persoalan lain.” (Ach/Bbcind)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini