KNews.id – Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat panik setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan AS keluar dari organisasi tersebut. WHO pun segera mengambil langkah pertamanya untuk membuat organisasi tersebut menangani masalah kesehatan dunia.
Penarikan AS dari WHO berarti badan kesehatan terbesar di dunia itu akan kehilangan sumber pendanaan terpentingnya. Pada Jumat (24/1/2025), wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan AS diperkirakan akan secara resmi menarik diri dari WHO pada Januari 2026 setelah badan tersebut menerima surat resmi dari Trump pekan ini.
“Saya dapat mengonfirmasi bahwa kami kini telah menerima surat dari AS tentang penarikan diri dari WHO. Surat tertanggal 22 Januari 2025,”
“Oleh karena itu, (penarikan diri AS dari WHO) akan berlaku 1 tahun kemudian, pada tanggal 22 Februari 2026″ ungkap Haq.
Trump juga memerintahkan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio dan direktur Kantor Manajemen dan Anggaran pemerintah AS untuk menghentikan sementara transfer dana, bantuan, atau sumber daya pemerintah AS ke WHO di masa depan.
Washington telah menarik kembali semua pegawai pemerintah AS yang bekerja dengan WHO dan memerintahkan mereka untuk berhenti berpartisipasi dalam perundingan mengenai perjanjian global yang dipimpin WHO untuk mengatasi pandemic.
Dengan keluarnya Amerika dari WHO oleh Trump, badan ini akan kehilangan sumber pendanaan terpentingnya.
AS adalah donor terbesar WHO.
Dalam siklus anggaran lengkap tahun 2022-2023, AS menyumbang 1,3 miliar USD, atau setara dengan 16,3 persen dana WHO. Oleh karena itu, penarikan AS dari WHO oleh Trump akan menyebabkan organisasi ini kekurangan sumber daya keuangan.
Menanggapi penarikan AS dari WHO, badan kesehatan tersebut mengambil langkah dengan membekukan perekrutan, kecuali di bidang-bidang yang paling penting dan mengurangi biaya perjalanan secara signifikan.
Dalam surat yang dikirimkan kepada para karyawan, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan pembekuan perekrutan dan pengurangan perjalanan sebagai tanggapan atas penarikan AS dari WHO oleh Presiden Trump, menurut surat kabar Politico.
“Seperti yang Anda ketahui, AS telah mengumumkan niatnya untuk menarik diri dari WHO,”
“Kami menyesali keputusan ini dan berharap pemerintahan baru akan mempertimbangkannya kembali,” kata Tedros.
“Pengumuman ini membuat situasi keuangan kita semakin buruk dan kita tahu bahwa hal ini telah menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpastian yang signifikan bagi tenaga kerja WHO,” kata Tedros.
Tedros juga meminta agar semua pertemuan harus dilakukan sepenuhnya secara online kecuali ada keadaan luar biasa dan delegasi yang memberikan bantuan teknis kepada negara-negara harus dibatasi pada negara-negara yang paling penting.
Langkah-langkah lainnya termasuk membatasi penggantian peralatan TI, menegosiasikan ulang kontrak-kontrak besar dan menunda renovasi kantor dan investasi modal, kecuali diperlukan untuk keamanan atau pemotongan biaya.
“Serangkaian tindakan ini belum final dan tindakan lebih lanjut akan diumumkan dalam waktu dekat” tulis Tedros dalam suratnya kepada karyawan.
Konsultan kesehatan global, Fifa Rahman mengatakan bahwa pemotongan anggaran adalah tujuan besar bagi Amerika yang semakin terisolasi dan membuat negara tersebut lebih rentan terhadap wabah di masa depan.
“Mereka menghadapi masalah besar dengan misinformasi selama pandemi sebelumnya dan tanpa WHO, mereka akan membutuhkan banyak keberuntungan di pandemi berikutnya,” katanya.