KNews.id – Jakarta – Di era digital saat ini, akses internet menjadi kebutuhan primer, dan Wi-Fi publik hadir sebagai solusi cepat dan mudah saat berada di luar rumah.
Mulai dari kafe, bandara, pusat perbelanjaan, hingga transportasi umum, jaringan Wi-Fi publik tersdia untuk menunjang konektivitas. Namun, kenyamanan ini datang dengan harga mahal: keamanan data pribadi yang rentan diserang.
Di balik internet gratis yang menggoda, ada ancaman siber yang mengintai. Bahaya Wi-Fi publik dapat membuka celah bagi penjahat dunia maya melakukan berbagai tindakan kejahatan digital yang serius.
Dalam banyak kasus, pengguna bahkan tidak menyadari telah menjadi korban. Untuk tahu, seperti apa ancaman keamanan WiFi publik, simak beberapa di antaranya:
- Serangan Man-in-the-Middle (MitM)
Dalam serangan ini, penjahat siber menyusup di antara koneksi kamu dan jaringan yang kamu akses. Mereka bisa mencegat dan memodifikasi data yang dikirim atau diterima. Data ini termasuk termasuk informasi login, informasi keuangan, bahkan percakapan pribadi.
- Jaringan Palsu atau “Evil Twin”
Penyebab Wi-Fi Limited Access, Penyerang menciptakan jaringan Wi-Fi palsu yang tampak seperti jaringan sah, misalnya “Free_Airport_WiFi”. Begitu pengguna tersambung, semua lalu lintas data dapat dimonitor dan dicuri. Salah satu kasus nyata terjadi pada 2024. Ketika itu, seorang pria menciptakan jaringan palsu di dalam pesawat dan mencuri data para penumpang.
- Pencurian Informasi Pribadi
Tanpa enkripsi memadai, informasi seperti nama lengkap, alamat email, nomor kartu kredit, bahkan nomor identitas bisa dengan mudah dicuri hanya dari aktivitas browsing biasa.
- Distribusi Malware dan Ransomware
Penyerang dapat menyisipkan software jahat ke dalam koneksi Wi-Fi publik, lalu secara diam-diam menginstalnya ke perangkat pengguna. Malware ini bisa membuka pintu bagi serangan ransomware. Jadi, data kamu dikunci dan hanya dapat diakses kembali setelah membayar tebusan.
- Pembajakan Akun dan Sesi
Jika kamu login ke akun email atau media sosial saat tersambung ke Wi-Fi publik, peretas bisa membajak sesi kamu dan mengakses akun seolah-olah merekalah pemiliknya. Ini sangat berbahaya jika menyangkut akun bisnis atau keuangan.
Cara Aman Terhindar dari Bahaya Wi-Fi Publik
- Selalu Gunakan VPN (Virtual Private Network)
VPN berfungsi sebagai pengaman tambahan ketika kamu terhubung ke internet, terutama saat menggunakan jaringan Wi-Fi publik.
Teknologi ini akan mengenkripsi seluruh lalu lintas datamu, sehingga data yang kamu kirim dan terima akan dibungkus dalam lapisan keamanan yang sulit ditembus. Meski kamu menggunakan jaringan terbuka di tempat umum seperti kafe, bandara, atau hotel, VPN tetap melindungi informasi pribadimu dari ancaman pihak ketiga yang mencoba mencuri data secara diam-diam.
- Hindari Akses Akun Finansial atau Data Sensitif
Sebaiknya kamu tidak membuka akun perbankan, melakukan transaksi keuangan, atau mengakses dokumen penting seperti laporan pajak, identitas pribadi, dan data sensitif lainnya saat terhubung ke jaringan Wi-Fi publik.
Jaringan semacam ini cenderung memiliki sistem keamanan yang lemah dan rawan disusupi peretas. Jika, kamu benar-benar perlu membuka data penting, lebih baik tunggu sampai kamu berada di jaringan yang aman dan terpercaya.
- Periksa Nama Jaringan dengan Teliti
Seputar Wi-Fi Limited Access. Banyak peretas membuat jaringan Wi-Fi palsu yang namanya mirip dengan jaringan asli agar pengguna lengah dan tersambung ke sana. Oleh karena itu, sebelum kamu menyambung ke Wi-Fi publik, tanyakan kepada staf tempat kamu berada mengenai nama jaringan Wi-Fi yang benar. Ini langkah sederhana, tapi sangat penting agar kamu tidak terjebak dalam perangkap cyber.
- Matikan “Auto-Connect” dan “File Sharing”
Fitur koneksi otomatis atau auto-connect yang aktif bisa membuat perangkatmu tersambung secara otomatis ke jaringan Wi-Fi terdekat tanpa kamu sadari. Ini bisa sangat berbahaya jika koneksi ternyata tidak aman. Selain itu, matikan juga fitur file sharing atau berbagi file dan printer di perangkatmu. Hal ini mencegah pengguna lain di jaringan yang sama mengakses file pribadimu secara tidak sah.
- Aktifkan Otentikasi Dua Faktor (2FA)
Mengkatifkan 2FA merupakan salah satu langkah keamanan tambahan yang sangat disarankan. Saat kamu login ke akun penting seperti email, media sosial, atau aplikasi perbankan, kamu akan diminta memasukkan kode verifikasi tambahan selain kata sandi.
Dengan begitu, walaupun kata sandimu berhasil dicuri, peretas tetap tidak akan mudah masuk ke akunmu tanpa kode tambahan tersebut.
- Perbarui Perangkat Lunak Secara Rutin
Sistem operasi dan aplikasi yang digunakan harus selalu diperbarui. Update rutin biasanya mencakup perbaikan bug dan patch keamanan penting untuk menutup celah yang bisa dimanfaatkan oleh peretas. Jangan abaikan notifikasi pembaruan. Karenanya, kamu harus langsung melakukan update saat tersedia.
- Gunakan Data Seluler Saat Darurat
Jika kamu benar-benar harus mengakses informasi penting di tempat umum dan tidak yakin dengan keamanan Wi-Fi yang tersedia, sebaiknya kamu gunakan koneksi data seluler dari perangkatmu sendiri. Jaringan seluler pribadi biasanya lebih sulit disusupi oleh peretas dibandingkan Wi-Fi publik, sehingga memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi.