spot_img
Rabu, April 24, 2024
spot_img

Waduh…AS Kirim Bomber ke China, Perang Dunia III?

KNews.id- Konflik dua negara super, Amerika Serikat & China, makin memanas. Perang dagang, saling tuding soal biang kerok penyebar virus, kini mulai aksi unjuk kekuatan militer. 

Amerika Serikat disebut-sebut mulai mengirim pesawat berisi bom ke Laut China Selatan, ini dilakukan untuk memberi tekanan militer ke negeri tirai bambu. Selama beberapa minggu terakhir kapal-kapal Angkatan Laut AS dan pesawat pembom Angkatan Udara B-1 telah melakukan misi di kawasan tersebut.

Setelah masalah perang dagang, hubungan AS dan China kembali memanas setelah negara yang dipimpin Donald Trump menuduh China berupaya memanfaatkan pandemi virus corona (COVID-19) untuk memperluas lingkup pengaruhnya di kawasan itu.

Pada Rabu (13/5), Armada Pasifik Angkatan Laut AS mengatakan semua kapal selamnya berada di laut untuk mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka di tengah-tengah pandemi COVID-19. Berbagai kegiatan AS itu bertujuan untuk mengirimkan pesan bahwa militer AS bermaksud untuk mempertahankan kehadiran di wilayah Laut China Selatan dan meyakinkan sekutunya.

- Advertisement -

“Republik Rakyat China berusaha menggunakan fokus regional pada COVID-19 untuk secara tegas memajukan kepentingannya sendiri,” kata Kapten Angkatan Laut AS dan Juru Bicara Komando Indo-Pasifik militer AS Michael Kafka, kepada CNN International dalam sebuah pernyataan.

Selain Kafka, komandan komando Global Strike Air Force Jenderal Timothy Ray, mengatakan militer AS masih sangat siap untuk merespons tindakan China. Global Strike Air Force bertugas mengawasi pasukan bomber di Laut China Selatan.

“Kami memiliki kemampuan dan kapasitas untuk memberikan tembakan jarak jauh di mana saja, kapan saja dan dapat membawa daya tembak yang luar biasa – bahkan selama pandemi,” kata Ray.

Sebagai tanggapan atas kehadiran AS, China juga telah memperkuat kehadirannya di kawasan. Militer negara itu telah kerap kali terlihat berpatroli di kawasan dan terus melakukan pembangunan, untuk menegaskan klaimnya atas wilayah yang didudukinya.

China juga secara rutin memprotes kegiatan Angkatan Laut AS di wilayah tersebut, dan sering mengirim kapal atau pesawat terbang untuk membayangi kapal AS.

Bahkan, citra satelit telah menangkap gambar pesawat milik Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLANAF) China mendarat di salah satu pulau buatannya di Laut China Selatan. Pesawat itu mendarat di Fiery Cross Reef, sebuah wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan.

Menurut Jane’s International, sebuah kelompok intelijen pertahanan, penampakan itu bisa menjadi pertanda lebih lanjut bahwa Angkatan Udara dan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mulai menggunakan pulau itu sebagai basis operasi.

Melihat peningkatan aktivitas China di kawasan, juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Dave Eastburn mengatakan bahwa apa yang dilakukan China merupakan hal yang memprihatinkan. Apalagi hal itu dilakukan di tengah ramainya wabah COVID-19.

“Kami prihatin dengan meningkatnya, aktivitas oportunistik oleh Republik Rakyat China untuk memaksa negara-negara tetangganya dan menekan klaim maritimnya yang melanggar hukum di Laut China Selatan, sementara kawasan dan dunia berfokus pada penanganan pandemi COVID-19,” kata Eastburn.

Wilayah Laut China selatan merupakan lokasi strategis yang krusial, yang menjadi rumah bagi beberapa rute pengiriman tersibuk di dunia. Wilayah ini juga diyakini memiliki cadangan sumber daya alam seperti minyak dan gas yang melimpah.

Kawasan ini telah diperebutkan oleh banyak negara, termasuk China, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Taiwan. (IKH&CNN Internationa)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini