spot_img
Selasa, November 11, 2025
spot_img
spot_img

Usai Bertemu Prabowo, Mantan Menhub Ignasius Jonan Siap Jika Diminta Kembali Mengabdi

KNews.id – Jakarta – Mantan Menteri Perhubungan (Mantan Menhub) Ignasius Jonan menyatakan siap jika diminta oleh Presiden Prabowo Subianto untuk kembali mengabdi, meski dalam obrolannya selama 2 jam di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 3 November 2025 belum ada tawaran.

“Kalau sebagai warga negara, kalau diminta untuk bekerja untuk negara ya mestinya siap, kalau mampu. Kalau saya mampu sih ya. Itu aja sih. ya tergantung yang ngasih tugas,” ujar Ignasius saat ditanya awak media terkait peluang untuk kembali mengabdi bagi negara.

- Advertisement -

Dalam pertemuannya dengan Presiden Prabowo dalam rangka bertukar pandangan seputar program pemerintah, ia menyebut belum ada tawaran penugasan apa pun dari Kepala Negara. Jonan mengatakan, pertemuannya dengan Presiden murni bersifat diskusi dan tukar pandangan sebagai warga negara.

“Enggak ada tawaran. Ini cuma diskusi,” ucap dia.

- Advertisement -

Meski demikian, Jonan menyatakan kesiapannya jika suatu saat negara kembali memintanya untuk mengemban tugas tertentu. Ia menegaskan kesediaannya tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral sebagai warga negara, bukan karena ada pembicaraan khusus mengenai jabatan atau penugasan.

Jonan sebelumnya bertemu Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan yang difasilitasi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, membahas berbagai isu pembangunan nasional hingga program kerakyatan.

Nama Jonan melambung saat menjabat Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) periode 2009 hingga 2014. Di bawah kepemimpinannya, PT KAI bertransformasi memperbaiki layanan publik dan manajemen operasional hingga mengubah wajah transportasi kereta api Indonesia menjadi lebih baik.

Keberhasilan tersebut membawanya ke kursi pemerintahan sebagai Menteri Perhubungan (2014-2016), dan kemudian sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dari tahun 2016 hingga 2019, sebelum akhirnya kembali aktif sebagai komisaris di berbagai perusahaan swasta terkemuka.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah pihak, termasuk Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan mantan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignatius Jonan ke Istana Negara, Jakarta.

AHY mengatakan bakal menyampaikan sejumlah laporan terkait insfrastruktur, termasuk isu Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Jakarta-Bandung atau Whoosh.

- Advertisement -

“Ya tentu kita ingin melihat berbagai isu ya, termasuk termasuk KCIC Jakarta Bandung, ada permasalahan-permasalahan yang harus kita carikan solusinya juga dengan sejumlah opsi tentunya,” tutur AHY di Istana Negara, Jakarta, Senin (3/11/2025).

“Iya (restrukturisasi utang),” sambungnya.

Berselang setelah kehadirannya, Ignatius Jonan juga datang ke Istana Negara. Meski menghadap Prabowo, dia belum mengetahui pembahasan apa saja yang akan didiskusikan dengannya.

“Nggak tahu. Diundang Pak Seskab saja,” ujarnya.

Prabowo juga tampak memanggil Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin. Pertemuan tersebut membahas peningkatan fasilitas hingga sarana dan prasarana kereta api. Namun begitu, Prabowo juga sempat menyinggung mengenai permasalahan kereta cepat Whoosh.

“Beliau sedikit menyinggung bahwa ini akan segera dibicarakan, yang untuk kereta cepat itu,” kata Bobby. PT KAI sendiri telah berkoordinasi dengan Danantara mengenai penyelesaian masalah kereta cepat Whoosh.

“Kami sudah koordinasi dengan Danantara sebagai holding dari KAI lagi dibicarakan antara Danantara dengan pemerintah,” tandasnya.

Mantan Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan berbagi pandangan selama dua jam dengan Presiden RI Prabowo Subianto seputar diplomasi hingga program pro rakyat di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/11/2025).

“Jadi, kami sebenarnya memang juga minta waktu untuk sharing lah. Sebagai rakyat, sebagai warga negara, berdiskusi tentang program-program yang dijalankan oleh beliau selama ini,” ujar Ignasius Jonan seusai bertemu Presiden, Senin (3/11/2025).

Menurut dia, pertemuan tersebut diprakarsai oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam rangka berbagi pandangan mengenai sejumlah program pemerintahan yang kini dijalankan Presiden Prabowo dan seluruh kementerian/lembaga.

Jonan menyampaikan apresiasinya karena Presiden Prabowo berkenan mendengarkan berbagai masukan dan berdialog terbuka terkait berbagai kebijakan strategis, termasuk diplomasi luar negeri, pengembangan BUMN, serta program-program kerakyatan.

“Kami juga sharing tentang peran serta beliau yang sangat bagus dan aktif di diplomasi luar negeri. Juga di pengembangan BUMN dan partisipasi BUMN untuk bangsa dan negara yang lebih banyak,” ucap Jonan.

Direktur Utama PT KAI periode 2009 hingga 2014 itu menilai, kiprah Presiden Prabowo dalam memperkuat peran Indonesia di dunia internasional dan mendorong partisipasi BUMN untuk kepentingan bangsa patut diapresiasi.

Selain itu, pria yang berhasil mengubah wajah layanan transportasi KAI itu, juga menyoroti sejumlah program pro-rakyat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan Sekolah Rakyat yang menurutnya memiliki dampak ekonomi berantai.

“Memang kalau diminta sempurna dari awal mungkin tidak mungkin. Tapi kan ini perbaikannya pelan-pelan, mestinya jalan sih selama ini,” kata Jonan. Ia menambahkan, diskusi tersebut murni bersifat sharing dan memberikan pandangan dalam kapasitasnya sebagai warga negara.

“Jadi diskusinya itu saja, nggak ada yang lain,” pungkas Jonan.

(FHD/Lpt)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini