Minyak kelapa sawit berjangka Malaysia ditutup pada perdagangan Selasa (01/11) meroket 4,61% menjadi MYR 4.241/ton (US$ 895,67/ton) dan menjadi posisi penutupan tertinggi sejak 25 Agustus 2022. Meroketnya harga CPO dipicu oleh Rusia yang mundur dari kesepakatan ekspor biji-bijian di Laut Hitam sehingga meningkatkan kekhawatiran atas pasokan minyak nabati global.
Padahal, pengiriman minyak bunga matahari dari wilayah Laut Hitam sudah terhambat sejak konflik Rusia-Ukraina terjadi. Langkah Rusia tersebut tentu akan menambah hambatan pada ekspor minyak bunga matahari. Sehingga pembeli pun akan beralih pada minyak saingan, termasuk CPO.
Harga CPO juga terbantu oleh kenaikan harga minyak saingan. Harga minyak kedelai di Dalian ditutup melesat 2,4%, sedangkan harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) berakhir naik 0,7%. Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.