Secara keseluruhan, Dana Pihak Ketiga (DPK) dari Bank spesialis pembiayaan perumahan ini meningkat 7,38% menjadi Rp321,83 triliun. Perbaikan struktur DPK tersebut berhasil menurunkan beban bunga sebesar 19%, dari Rp11,72 triliun pada November 2021 menjadi Rp9,48 pada November 2022.
Sementara itu, pendapatan bunga BTN terus meningkat sebesar 3,87% menjadi Rp23,33 triliun pada akhir November 2022. Hal ini ditopang oleh peningkatan kredit dan pembiayaan syariah sebesar 8,09% menjadi Rp295,58Â triliun pada akhir November 2022.
Secara keseluruhan pendapatan bunga bersih (NII) BTN melesat 28,84% menjadi Rp13,84 triliun. Bukan cuma NII, Bank yang dikomandoi Direktur Utama Haru Koesmahargyo ini mencatatkan pendapatan Komisi/provisi/fee dan administrasi sebesar Rp1,1 triliun, melesat 13,7% dibandingkan setahun sebelumnya. Hingga akhir November 2022, aset BTN nyaris menembus Rp400 triliun, tepatnya Rp397,51 triliun.
Sebagai informasi, BTN saat ini masih dalam proses rights issue dengan target dana Rp4,13 triliun, termasuk penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp2,48 triliun. Terkait dengan PMN tersebut, Presiden Joko Widodo telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) nomor 48/2022 tentang PMN kepada BTN, beberapa hari lalu.