spot_img
Jumat, November 7, 2025
spot_img
spot_img

Terkait Soal Whoosh, Mahfud Menilai Jika Ada Dugaan Pidana Aparat Bisa Langsung Menyelidiki

KNews.id – Jakarta, Mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD bertanya-tanya dengan sikap KPK. Menurut Mahfud, permintaan KPK kepadanya untuk melapor soal mark up kereta cepat Whoosh dinilai aneh.

“Agak aneh ini, KPK meminta saya melapor ttg dugaan mark up Whoosh. Di dlm hukum pidana, jika ada informasi ttg dugaan peristiwa pidana mestinya aparat penegak hukum (APH) langsung menyelidiki, bukan minta laporan. Bisa jg memanggil sumber info utk dimintai keterangan,” tulis Mahfud lewat akun X, Sabtu.

- Advertisement -

Menurut Mahfud, laporan hanya diperlukan jika ada peristiwa yang tidak diketahui oleh aparat penegak hukum sehingga perlu ada yang melaporkan. Misalnya, jelas Mahfud, ada penemuan mayat. “Tapi kalau ada berita ada pembunuhan maka APH hrs langsung bertindak menyelidiki tak perlu menunggu laporan.”

Mahfud menerangkan, dalam kaitan dengan permintaan agar ia membuat laporan, itu merupakan kekeliruan yg kedua dari KPK. “Yg berbicara soal kemelut Whoosh itu sumber awalnya bukan saya. Seperti saya sebut di podcast TERUS TERANG yg awalnya menyiarkan itu adl NusantaraTV dlm rubrik “Prime Dialog” edisi 13 Oktober 2025 dgn narsum Agus Pambagyo dan Antony Budiawan.”

- Advertisement -

Mantan Menko Polhukam ini menjelaskan, semua yang ia sampaikan sumbernya berasal dari NusantaraTV, Antony Budiawan, dan Agus Pambagyo yang disiarkan secara sah dan terbuka. “Saya percaya kpd ketiganya maka saya bahas scr terbuka di podcast TERUS TERANG.”

Oleh karena itu, kata ia, jika memang berminat menyelidiki Whoosh, KPK tak usah menunggu laporan darinya. “Panggil saja saya dan saya akan tunjukkan siaran dari Nusantara TV tsb. Setelah itu panggil NusantaraTV, Antoni Budiawan dan Agus Pambagyo untuk menjelaskan. Bukan diperiksa loh, tapi dimintai keterangan.”

“Tapi aneh jika lembaga sebesar KPK tidak tahu bahwa NusantaraTV sdh menyiarkan masalah tsb. sebelum saya membahas di podcast TERUS TERANG. Terlebih hal itu sdh sy sebutkan juga. Coba lihat lagi🙏.”

Sebelumnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto berharap mantan menko polhukam Mahduf MD memiliki data lengkap tentang pernyataannya soal dugaan mark up proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Kabar dugaan mark up itu menurut Setyo mesti ditopang dengan data memadai.

“Kalau pak Mahfud menyampaikan seperti itu mudah-mudahan ada informasi, ada data dan dokumen yang bisa mendukung kejelasan dari yang disampaikan,” kata Setyo kepada wartawan, Sabtu (18/10/2025).

Setyo mengaku sampai sekarang belum memperoleh informasi serupa soal dugaan mark up proyek Whoosh. Namun, Setyo menunggu Mahfud menyerahkan informasi itu secara langsung.

- Advertisement -

Setiap informasi bakal dikaji, sehingga Setyo tak memberi sinyal soal jemput bola atas informasi Mahfud. “Biar ditelaah dulu di level kedeputian apa yang harus dilakukan dengan informasi tersebut,” ujar Setyo.

(FHD/Rpk)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini