KNews.id – Dari 2020-2030, industri ekonomi digital Indonesia diramal bisa mencapai Rp 4.300-4.500 Triliun. Telkom punya taktik sendiri untuk membantu mencapai target tersebut.
Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia Bogi Witjaksono menjelaskan pertumbuhan ekonomi digital harus dilakukan sejalan dengan transformasi digital juga. Untuk mencapai angka itu bisa didapatkan dengan mengembangkan infrastruktur dalam negeri.
Telkom melakukannya lewat anak perusahaannya, Telin. Namun hal ini tidak bisa dikerjakan dari satu pihak saja.
“Kita prediksi Rp 4.500 T ini butuh infrastruktur dan tidak bisa dikerjakan seorang,” kata Bogi.
Selain itu, Telkom juga mengintegrasikan fixed dan mobile broadband di Telkomsel dalam Fixed Mobile Convergence (FMC). Ini dilakukan dengan memindahkan Indihome dari Telkom dan membuat satu paket bundling dengan Telkomsel.
Selain infrastruktur dan FMC, juga ada data center. Telkom sendiri telah memiliki 20-an yang akan bertambah menjadi 30 data center hingga akhir tahun ini.
Khusus untuk data center, Bogi menceritakan langkah Telkom bukan hanya untuk bisnis. Namun, untuk efisiensi cost yang dihabiskan untuk mengambil konten OTT (over-the-top) yang berasal dari luar Indonesia.
“Kenapa kita bangun cepat. Enggak semata bisnis. Karena banyak OTT tinggal di luar, cost dihabiskan untuk ambil konten dari luar. Seberapa gede, konten kan evolusi terus,” jelasnya.
“Bayangkan semua di luar. Yang kita lakukan bagaimana pemain digital yakin di Indonesia bisa, enggak harus di luar,” tambah Bogi. (Zs/CNBC)
Discussion about this post