spot_img
Rabu, April 24, 2024
spot_img

Suporter Kritik Spanduk DPRD di Stadion GBT: Menjijikkan

KNews.id-Spanduk dengan gambar wajah-wajah anggota DPRD Surabaya yang terpampang di venue Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, menuai sorotan negatif dari suporter.

Salah satu suara tokoh kelompok suporter Persebaya Husain Gozali alias Cak Conk mengutarakan kerisauan hatinya.

- Advertisement -

“Menjijikkan, memalukan sekali,” kata Cak Conk saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Sabtu (17/9).

Cak Conk kemudian mempertanyakan kapasitas anggota DPRD Surabaya hingga foto wajahnya harus dipajang di salah satu sudut GBT.

- Advertisement -

Ia menyebut para anggota dewan itu hanya cari muka dengan menunggangi ajang Kualifikasi Piala Asia yang sedang berlangsung di Surabaya.

“Kapasitas mereka apa memasang spanduk dengan foto mereka? Mereka gila hormat untuk dipajang di ajang internasional Kualifikasi AFC ini,” ucapnya.

- Advertisement -

Menurut Cak Conk para anggota DPRD Surabaya telah mencampurkan politik dengan sepak bola dan menurutnya tak etis dilakukan.

“Kick politics out of football [tendang politik keluar dari sepak bola], jangan mempolitisasi sepak bola kami demi syahwat politik anda,” tegasnya.

Sementara itu, Baktiono, salah satu Anggota DPRD Surabaya yang potret wajahnya terpampang membenarkan keberadaan banner tersebut.

Hal itu, kata Baktiono, bermula saat Komisi C DPRD Surabaya yang membidangi pembangunan, meninjau kondisi GBT, dua hari jelang kick off Kualifikasi Piala Asia Grup F.

Saat itu ia prihatin mengapa di sekitar GBT tak terpasang spanduk atau umbul-umbul penanda Kualifikasi AFC U-20 sedang digelar.

“Mulai masuk di arena GBT, tidak ada tanda-tanda adanya sepak bola, tidak ada tanda dukungan apapun,” kata Baktiono kepada CNNIndonesia.com.

Menurutnya sejumlah fasilitas stadion yang diperbaiki untuk kepentingan Kualifikasi AFC, akan percuma jika tak dimeriahkan. Maka mereka pun berinisiatif memasang banner sebagai bentuk dukungan.

Dua banner yang mereka cetak dari duit pribadi itu pun, akhirnya dipasang di pintu masuk GBT dan satunya lagi dipampang di area tribun penonton.

“Akhirnya komisi C inisiatif, gotong royong urunan (patungan) cetak banner. Rp3,6 juta, rangkanya rangka besi, patungan masing-masing Rp350 ribu. Akhirnya pasang dua saja,” kata Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini.

Baktiono juga membantah jika pemasangan banner itu dikaitkan dengan cara anggota dewan untuk cari muka. Menurutnya, tak ada niatan sedikitpun untuk menggaet dukungan jelang Pemilu 2024.

“2024 masih dua tahun. Di banner itu tidak ada logo partai kami, yang ada logo Kota Surabaya dan logo DPRD Surabaya,” ucapnya.

Ia juga tak setuju dengan tudingan suporter yang menganggap sepak bola tak boleh dicampuri dengan urusan politik. Menurutnya, justru politiklah yang bisa mendukung fasilitas olah raga itu bisa ada.

“Secara politis kami mendukung olahraga dan persepakbolaan. Dukungannya lewat apa? stadion lapangan itu juga dukungan kami lewat politik anggaran,” ucapnya.

“Komisi C ini komisi pembangunan, bukan komisi yang membidangi pemuda dan olahraga tapi kami mendukung,” tambahnya. (Ach/Cnnind)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini