spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Sri Mulyani Tarik Utang Rp25 T, Padahal Masih Awal Tahun!

KNews – Sri Mulyani tarik utang Rp25 T padahal masih awal tahun. Menteri Keuangan Sri Mulyani hari ini melakukan penarikan utang baru melalui skema lelang Surat Utang Negara (SUN).

Hasilnya, pemerintah berhasil meraih Rp 25 triliun dari lelang tujuh seri SUN.

- Advertisement -

“Incoming bids (penawaran) yang masuk sebesar Rp 77,58 triliun, dibandingkan dengan target penerbitan Rp 25,0 triliun, maka bid to cover ratio adalah sebesar 3,1 kali,” ujar Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan Deni Ridwan dalam keterangannya, Selasa (4/1).

Dia melanjutkan, tingginya penawaran yang masuk tersebut tidak lepas dari kinerja APBN 2021 yang positif, terutama dari sisi penerimaan.

- Advertisement -

Hal ini menjadi sinyal kuat optimisme berlanjutnya pemulihan ekonomi di tahun 2022.

Pada lelang hari ini, pemerintah juga menerbitkan seri benchmark baru tenor 15 tahun FR0093 yang juga mendapatkan incoming bids terbesar, yaitu Rp 26,8 triliun (34,5 persen dari total incoming bids).

- Advertisement -

Yield incoming bids FR0093 berkisar antara 6,35 persen sampai dengan 7,00 persen dan pemerintah memenangkan seri tersebut sebesar Rp 6,3 triliun, dengan kupon yang ditetapkan untuk seri FR0093 sebesar 6,375 persen.

Selain FR0093, fokus investor juga berada pada SUN benchmark 10 tahun FR0091. Incoming bids FR0091 sebesar Rp 11,58 triliun (14,93 persen dari total incoming bids).

Partisipasi investor asing pada lelang hari ini sebesar Rp 9,9 triliun atau 12,77 persen dari total bids. Sementara total dimenangkan sebesar Rp 1,7 triliun atau 6,9 persen yang mayoritas dari seri FR0093.

“Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder serta rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 25 triliun,” jelasnya.

Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2022.

Adapun di tahun ini, pemerintah menargetkan pembiayaan anggaran sebesar Rp 973,6 triliun.  Sebagian besar pembiayaan utang dalam APBN 2022 akan dipenuhi dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).

Adapun dalam UU APBN 2022, pemerintah mematok defisit APBN sebesar Rp 868 triliun atau 4,85 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Defisit ini terjadi karena belanja negara ditargetkan sebesar Rp 2.714,2 triliun, sementara pendapatan negara yang diproyeksi Rp 1.846,1 triliun. (RKZ/dmcrz)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini