spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Soal Keturunan PKI, Begini Kata Eks Kepala Intelijen TNI

KNews – Soal keturunan PKI, begini kata Eks Kepala Intelijen TNI. Mantan kepala intelijen TNI, Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto menegaskan tidak ada aturan keturunan PKI dilarang jadi TNI.

Dalam aturan rekrutmen calon TNI selama ini, tidak melihat itu keturunan siapa. Juga pasti tidak ada ketentuan tertulis soal keturunan PKI.

- Advertisement -

Makanya mantan kepala intelijen TNI itu menilai, apa yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa soal keturunan PKI boleh jadi TNI itu adalah penegasan saja.

Keterpengaruhan Eka Eki yang dilihat

Maksudnya penegasan, selama ini memang tidak ada aturan yang melarang hal tersebut.

- Advertisement -

Mengapa demikian ya? Karena Soleman yakin betul sistem rekrutmen TNI ini sangat terbukti teruji untuk mendeteksi adakah ada potensi ke komunis atau tidak.

Sehingga dia meyakini, sistem rekrutmen dan pengawasan TNI akan dengan cepat dan sedini mungkin mendeteksi adanya paparan komunisme dan ideologi lain yang bertentangan dengan TNI dan jati diri bangsa ini.

- Advertisement -

“Jadi yang dilihat itu keterpengaruhan. Bukan anak siapa keturunan apa. Mulai dari tes kita lihat, lulus tes kita lihat, mulai pendidikan kita lihat, mau naik tingkat kita lihat, mau lulus dan sekolah terus diawasi,” kata Soleman dikutip dari Hops.ID dari Youtube Realita TV, Senin 4 April 2022.

Soleman mengatakan dalam pengawasan sistem di TNI, sangat mudah akan mendeteksi keterpengaruhan itu dengan mudah.

Dari pertanyaan di sistem rekrutmen akan mudah mendeteksi keterpengaruhan. Jadi Soleman menegaskan keterpengaruhan yang diwaspadai TNI bukan cuma komunisme, PKI saja.

“Jadi di BAIS (Badan Intelijen Strategis) TNI itu bukan cuma komunisme PKI saja atau Eki istilahnya, ekstrim kiri tapi juga Eka atau ekstrim kanan. LGBT, terus ingin berontak, itu ada alatnya. Jadi kecil sekali kemungkinan untuk lolos. Pengawasan berlapis-lapis,” jelas Soleman.

Pengawasan melekat

Nah Mantan Kepala BAIS ini menegaskan, setelah diterima jadi TNI pun, pengawasan melekat di sistem pengawasan TNI akan mudah mendeteksi keterpengaruhan Eka dan Eki.

“Jadi rigid sekali di TNI, mulai pendaftaran dan setelah itu. Ada pengawasan melekat juga dilakukan, ketika mereka berkumpul, ketika bercerita, begitu ada yang cerita lain dari yang lain, itu pasti ada laporan,” katanya.

Begitu terdeteksi, akan langsung dipantau. Kata Soleman, begitu pemantauan akan langsung ketahuan, begitu sedikit saja keluar dari cerita jawaban dari pertanyana sedikit saja, pasti ketahuan.

Nah selain itu pengawasan melekat berlapis di internal TNI juga berasal dari antarsesama prajurit.

Jangan salah, persaingan antarprajurit juga memungkinkan adanya saling mengawasi apakah ada keterpengaruhan dari sesama prajurit.

“Jadi kalau ada langsung dilaporkan, jadi saling mengawasin gitu. Pengawasan melekat itu berlapis-lapis, sehingga bagian yang mengawasiitu mudah mendeteksi itu,” jelas Soleman. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini