spot_img
Kamis, Maret 28, 2024
spot_img

Simak! 10 Kisah Mualaf Sejagat Raya

KNews – 10 kisah mualaf sejagat raya. Sejumlah kisah Mualaf yang terjadi di berbagai belahan dunia selalu mencuat jadi perbincangan hangat, tak terkecuali seperti di Indonesia.

Beberapa cerita-cerita menarik dan sangat menyentuh untuk disimak. Dari banyaknya kisah-kisah penuh Hidayah di berbagai belahan dunia tersebut, telah terangkum sebanyak 10 kisah Mualaf paling mengharukan versi VIVA yang diulas seperti berikut ini:

- Advertisement -

Kristiane Backer, Mantan VJ MTV Bersyukur Jadi Mualaf

Kristiane Backer, adalah sosok yang populer sebagai VJ MTV di eranya. Sebagai VJ MTV merupakan sebuah torehan karier yang terbilang sukses bagi seorang anak muda pada era tahun 90an hingga 2000an. Kristiane Backer merupakan seorang mualaf. Ia lahir 13 Desember 1965 di Hamburg, Germany.

- Advertisement -

Perjalanan spiritualnya dimulai saat sang VJ berpacaran dengan Imran Khan, sosok atlet kriket asal Pakistan yang menjadi orang pertama yang mengenalkannya pada Islam pada 1992.

Imran memainkan musik sufi untuknya dan menjelaskan bahwa liriknya ditujukan kepada Tuhan.

- Advertisement -

2 Bule Mualaf Bagikan Kiat Hadapi Keluarga yang Non Muslim

Dua wanita mualaf asal Amerika Serikat yang tidak menyebutkan namanya membagikan kisah mereka. Kedua orang tersebut berbagi tentang kiat-kiat jika ingin menjadi mualaf namun keluarga beragama non Muslim dan menentang keputusan tersebut.

Satu wanita bule tersebut menyarankan, jika orangtua sama sekali menolak, bahkan sampai mengusir hingga memutuskan hubungan keluarga, dia menyarankan untuk keluar dari rumah dulu untuk sementara.

“Alasan saya mengatakan ini adalah kita bisa menunjukkannya dengan cara lain, daripada langsung frontal di hadapan orangtua dan berkata ‘saya mau masuk Islam, suka atau tidak!'” ujarnya di YouTube Barat Bersyahadat, dikutip VIVA, Rabu 3 November 2021.

“Jika kita ingin jadi muslim jangan ditunda, segera bersyahadat lalu jadi Muslim. Kemudian kerjakan sunnah-sunnah dan amalan di dalam hidup kita sebagaimana Muslim lakukan.

Saya pikir ini adalah masa sensitif bagi Muslim baru. Kita bisa tunjukkan ke keluarga cara yang lain bahwa ini adalah jalan hidup yang kita ambil,” tegas dia.

Alana Blockley Mualaf Ini Ungkap Islam Beri Kedamaian Jiwa

Namanya Alana Blockley. Ia merupakan wanita yang lahir dan besar di kota Glasgow Skotlandia. Alana bercerita bagaimana Agama Islam dapat mengubahnya. Alana merasakan Islam dapat memberikannya kenyaman dan kedamaian jiwa.

Cerita bermula dari Alana yang yang harus membantu usaha orang tuanya setiap musim panas memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya. Kala itu, sekolahnya yang mewajibkan untuk mengikuti kelas agama. “Saya dibesarkan tanpa pendidikan agama sama sekali, keluarga saya juga bukan keluarga yang agamis.

Namun saat sekolah semua murid diharuskan untuk mengikuti kelas agama. Saya sendiri lupa agama lain apa yang dipelajari saya cuma ingat belajar tentang agama kristen saja,” kata dia seperti dikutip dari tayangan YouTube.

Carolyn, Kisah Pendeta Peluk Islam Temukan Kebenaran Tuhan dan Alquran

Seorang wanita bernama Carolyn Moussa memutuskan untuk memeluk Islam pada 11 Oktober 2011. Sebelumnya, Carolyn dibesarkan dalam keluarga Katolik, bahkan dia adalah seorang pendeta. Sejak berusia 9 tahun, Carolyn selalu mencari siapa Tuhan yang sebenarnya.

Dan pertanyaan itu tidak pernah terjawab ketika dia memeluk agama yang sebelumnya. Ketika masih non Muslim, Carolyn bukanlah wanita yang gemar mengonsumi minuman beralkohol dan berperilaku layaknya seorang Muslim tanpa dia sadari.

Hingga akhirnya, ada temannya yang mengatakan bahwa perilakunya mirip dengan salah seorang temannya. “Saya pergi ke Islamic Centre di Fort Walton Beach (Florida, AS) sebulan kemudian. Pada 11 Oktober 2011, saya bersyahadat di depan khalayak umum,” ujarnya bercerita di Youtube Ape Astronaut, dikutip VIVA, Senin 8 November 2021.

Noni Mimpi Dimakamkan Secara Islam Berkali-kali

Wanita cantik yang menggunakan nama samaran Noni, menceritakan proses sebelum dirinya mantap memeluk Islam. Noni menjalani proses yang begitu panjang sebelum akhirnya melafalkan dua kalimat Syahadat pada 2020 lalu.

Noni dibesarkan dalam keluarga Katolik. Namun keluarga besarnya memeluk agama yang cukup beragam, sehingga dirinya diberi kebebasan untuk memeluk agama apa pun.

Sejak kecil, dia cukup rajin untuk ibadah Minggu, hingga akhirnya mulai memudar bahkan di satu waktu dia sampai tidak percaya pada agama apa pun. Petunjuk pertama dari Allah SWT datang kepada Noni ketika dia duduk di bangku SMP.

Ketika itu, dia mimpi salat padahal statusnya masih non Muslim. Mimpi itu dia abaikan begitu saja. Kemudian ketika SMA, dia kembali bermimpi seluruh keluarganya merayakan Lebaran dan mengenakan pakaian Muslim termasuk dia, padahal sang ibu dan dia masih beragama Katolik.

James Putuskan Jadi Mualaf, Pria Ini Malah Didatangi Polisi 

Memutuskan untuk menjadi seorang mualaf bagi sebagian orang tidaklah semulus yang dibayangkan. Tidak sedikit dari keluarga yang menentang ketika seseorang memutuskan untuk menjadi mualaf.

Hal ini juga dirasakan oleh James, pria blasteran Palestina dan Inggris. James menjelaskan saat memeluk agama Islam kala usianya 20 tahun. Sebelum memutuskan menjadi seorang muslim, James merupakan seorang penganut agama Kristen.

“Saya seorang Kristen tapi tidak seperti orang pada umumnya saya tidak taat, hanya pergi ke Gereja ketika ada acara pemakaman atau pernikahan atau semacamnya.

Saya pergi ke sekolah bibel saat saya masih kecil, tapi saya hanya ikut-ikutan saja, saya bukan keluarga yang religius,” kata James dalam tayangan YouTube Ayatuna Ambassador.

Ruben Sempat Tantang Allah dan Cap Islam Teroris, Pria ini Jadi Mualaf

Perjalanan Ruben menemukan Islam berawal saat berada di bangku sekolah. Kala itu menjadi tahun yang begitu berat bagi Ruben. Kedua orang tuanya bercerai, dirinya mengalami kecelakaan dua kali dalam seminggu, temannya meninggal dan anjingnya pun meninggal.

“Tahun itu membuatku berpikir kenapa aku di sini? Apa tujuan hidup? kenapa harus bangun di pagi hari? kenapa harus peduli? kenapa aku tidak Kenapa aku tidak duduk saja menonton TV kurasa aku mulai bertanya tentang tujuan hidup dan ini menuntunku memulai petualangan Rohani,” kata dia.

Lebih lanjut, dia pun mencari keberadaan Tuhan hingga meneliti setiap agama yang ada. Nasrani menjadi agama pertama yang mendapat perhatiannya lantaran dirinya seorang Kristen. “Jadi aku terus mendalami agama Kristen dan aku teliti seluruh aspeknya yang berbeda beda.

Setiap kali ke sana dan bertanya kudapati mereka tidak mengambil dan menjawab ‘inilah jawabannya Saudaraku’.

Mereka asal menjawab, mereka menjawab dengan pendapat masing masing dan aku menyadari ada banyak interpretasi dalam Kristen dan semua orang mempunyai interpretasi yang berbeda. Pendeta dari satu gereja percaya satu aspek Kristen sementara yang lain berpendapat berbeda dengannya,” kata Ruben.

Abdur-Raheem MacCarthy, Takjub dengan Tuntunan Buang Air Kecil

Mualaf bernama Abdur-Raheem MacCarthy punya cerita dan alasan mengapa memeluk agama Islam. Sebelumnya, ia dikenal dengan nama Steven McCarthy.

Abdur lahir dan tumbuh besar di Amerika Serikat Meski berdarah Irlandia-Inggris, Abdur menghabiskan masa kecil dan remaja di Amerika. Seperti remaja kebanyakan, ia selalu terlibat dalam berbagai macam masalah. “Saat usia 18, aku terlibat banyak masalah. Bahkan anggota keluarga melihatku sebagai orang yang tersesat,” kata Abdur dikutip dari salah satu video di YouTube.

Abdur kemudian berjanji untuk menjadi orang yang lebih baik. Ia menulis berbagai target dalam hidupnya dan yang terakhir adalah menjadi seseorang yang lebih religius.

Ia membaca salah satu buku. Alasan buku itu yang dipilih karena tokoh Malcom X yang diangkat menjadi film dan karya tulis. Perjalanan Malcom X berpengaruh besar bagi Abdur hingga akhirnya memeluk Agama Islam.

Frank Dobson Kepincut Islam Usai ke Indonesia

Anak mantan Menteri Kesehatan Inggris Frank Dobson, Joe Ahmed Dobson memeluk Islam pada 1998. Joe Ahmed lahir dan besar dari keluarga pemeluk Kristen yang taat.

Namun, ketika Joe remaja, dia lebih memilih untuk menjadi agnostik. Ajaran Islam baru dikenal oleh laki-laki kelahiran 1975 itu dari seorang teman saat usianya menginjak 16 tahun.

“Seorang teman saya memberi saya terjemahan Alquran dalam bahasa Inggris,” kata dia dalam video yang diunggah di YouTube Hidayah Al Islam, dikutip VIVA Senin 15 November 2021.

Ayesha Pilih Masuk Islam Meski 15 Tahun Dijauhi Ibunya

Perjalanan spiritual Ayesha pun dimulai ketika ia bertemu seseorang di kelas dansa. Waktu itu saya tidak tahu bahwa orang tersebut adalah seorang Muslim. “Kita mulai berbincang dan membahas agama, dia menanyakan pada saya ‘apakah saya percaya Yesus itu anak Tuhan?’.

Dan saya jawab, ‘Tentu saja Yesus anak Tuhan, kita semua adalah anak-anak Tuhan’, tapi bukan anak sedarah,” ujar Ayesha. Dan dia pun berkata “Kamu sudah setengah Muslim”.

Dari sanalah perjalanan saya bermula dan ingin mempelajari Islam. Setelah berdiskusi cukup panjang dengan teman Muslim-nya itu, Ayesha langsung pergi ke perpustakaan untuk mencari tahu tentang Islam. Selama mempelajari Islam, banyak hal yang ia rasakan, termasuk jawaban-jawaban seputar kehidupan.

“Islam itu selalu punya jawaban,” jawab Ayesha, seperti dilansir kanal YouTube Ayatuna Ambassador. Setelah berbulan-bulan Ayesha mencari tahu seputar dunia Islam, akhirnya ia memutuskan menjadi mualaf.

Dirinya juga dibimbing membaca dua kalimat syahadat. “Islam itu tuntutan hidup, tuntunan iman, mengatur semua aspek (kehidupan) Anda,” ungkap Ayesha. (RKZ/vci)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini