spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

Siapa Jenderal yang Berpeluang Gantikan KSAD dan Panglima TNI Akhir Tahun Ini?

KNews.id- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bakal mengakhiri masa tugas militernya pada akhir 2023.

Kemudian di waktu yang berdekatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman yang juga akan memasuki masa purnatugas.

- Advertisement -

Bursa calon KSAD kali ini akan menarik karena banyak yang memprediksi, KSAD pengganti Jenderal Dudung bakal berpeluang besar menjadi Panglima TNI gantikan Laksamana Yudo Margono.

Sebagai informasi, Panglima TNI haruslah dijabat oleh perwira yang pernah menjadi kepala staf angkatan.

- Advertisement -

Belum lama ini, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan mutasi dan promosi pada sejumlah jabatan di lingkungan TNI.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang semakin kompleks dan dinamis.

- Advertisement -

Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/426/IV/2023 tanggal 27 April 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia, telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 172 Perwira Tinggi (Pati) TNI.

Rinciannya, terdiri dari 85 Pati TNI AD, 37 Pati TNI AL dan 50 Pati TNI AU. Menariknya, mutasi dilakukan jelang suksesi Kepala Staf TNi Angkatan Darat (KSAD).

Terkait dengan bursa pengganti KSAD, Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai bursa calon KSAD itu adalah area kompetisi perwira bintang tiga.

Menurutnya, mutasi kemarin tidak menghadirkan nama baru yang bisa ikut berkompetisi, bersama para perwira yang sudah lebih dulu menyandang pangkat dan jabatan bintang tiga.

“Letjen Agus Suhardi, satu-satunya perwira yang promosi dari bintang dua dengan menjabat Pangkogabwilhan III, sangat kecil peluangnya untuk bisa ikut berkompetisi karena akan pensiun dalam waktu dekat. Selain itu, beliau juga satu generasi dengan Panglima TNI dan KSAD saat ini, Jenderal Dudung Abdurachman,” katanya kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).

Lalu apa yang menjadi kualifikasi dan tantangan KSAD baru nantinya?

Sebagai pembina kekuatan dan kesiapan operasional matra darat, seorang KSAD mestinya lebih memusatkan perhatian pada bagaimana memelihara, meningkatkan dan memperkaya kemampuan para prajurit dan sarana prasarananya agar mampu menjawab serta mengantisipasi ancaman di masa depan dan tantangan di kawasan rawan konflik yang berkaitan dengan kedaulatan dan keutuhan negara.

“Kita berharap, KSAD baru nantinya selain mencerminkan hadirnya regenerasi dan estafet kepemimpinan, juga memahami posisinya sebagai pendukung, pembantu Panglima TNI, sehingga kebijakannya harus selalu selaras dengan agenda prioritas TNI.”

Siapa saja yang berpeluang?

Dari kesemuanya, menurut Fahmi tiga orang akan segera masuk masa pensiun yaitu Pangkogabwilhan III Letjen Agus Suhardi, Wagub Lemhannas Letjen MS Fadilah dan Danjen Akademi TNI Letjen Teguh Arief Indratmoko.

Berturut-turut mulai Juli. Agustus dan September 2023.

“Artinya, para pengganti merekalah yang akan lebih berpeluang untuk ikut masuk dalam bursa kandidat KSAD bersama para bintang tiga yang ada saat ini, selain Kepala RSPAD Gatot Soebroto yang juga menyandang bintang tiga,” tegasnya.

“Selain tiga nama yang akan pensiun tahun ini, terdapat empat perwira bintang tiga lain yang juga akan memasuki masa pensiun pada 2024 mendatang, sehingga peluang untuk masuk bursa KSAD menurut saya relatif kecil karena singkatnya masa aktif mereka.”

“Saya sendiri memperkirakan bursa KSAD akan lebih terlihat dalam formasi perwira bintang tiga pada bulan Agustus atau September mendatang. Pada saat itu akan ada setidaknya sekitar 11 hingga 13 orang penyandang bintang tiga yang memiliki peluang masuk bursa,” katanya.

Ia menyebut, saat ini ada nama Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto, Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak, Kepala BAIS TNI Letjen Rudianto dan Kepala BNPB Letjen Suharyanto.

“Mereka berpeluang, selain karena pengalaman tugas, jabatannya selama ini cukup dekat dengan Presiden.”

Lalu ada juga nama Sesmenko Polhukam Letjen Teguh Pujo Rumekso dan Koorsahli KSAD Letjen I Nyoman Cantiasa yang merupakan peraih Adhi Makayasa.

“Saya kira, hingga saat ini jika tidak ada kejutan, mereka memiliki peluang lebih besar untuk masuk bursa KSAD berikutnya,” katanya.

Menurut Fahmi siapapun pengganti Jenderal Dudung nantinya, tentu akan memiliki peluang yang sama dengan KSAL dan KSAU saat ini untuk menjadi Panglima TNI.

Selama ini, memang belum pernah terjadi estafet tongkat komando dari matra laut ke matra laut, matra laut ke udara atau sebaliknya dari udara ke laut.

Artinya, jika riwayat pergantian Panglima TNI itu juga menjadi pertimbangan, maka harus diakui bahwa KSAD baru tersebut akan memiliki peluang besar untuk diusulkan Presiden menjadi Panglima TNI.

Artinya juga, faktor kedekatan dan kecocokan dengan Presiden bisa jadi bakal sangat menentukan.

“Oleh karena itu, sepanjang tidak ada nama baru, menurut saya dari deretan nama-nama di atas, Letjen Agus Subiyanto dan Letjen Suharyanto menjadi lebih layak untuk disorot.”

“Bagaimana dengan Letjen Maruli Simanjuntak? Jika melihat usia dan masa aktifnya yang masih cukup panjang (pensiun 2028), dia masih sangat layak untuk masuk bursa berikutnya, bersaing dengan perwira-perwira segenerasi,” ucapnya.

Sebelumnya, anggota Komisi I, TB Hasanuddin mengungkapkan semua perwira TNI AD berbintang tiga berpeluang menjadi KSAD. Salah satu di antaranya yang berpangkat Letjen adalah Pangkostrad dan kepala BNPB.

“Itu yang memenuhi persyaratan karena mereka sudah bintang tiga ya,” kata dia.

Soal KSAD baru nanti disebut berpeluang jadi panglima TNI, ia hanya mengatakan,” Peluang kepala staf baik darat laut maupun udara semua punya peluang tapi itu semua hak prerogatif presiden. Soal yang memutuskan kan itu hak prerogatif presiden.”

Waktu pensiun Yudo dan Dudung disebut tidak ideal

Sebelumnya, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) menilai masa pensiun Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman jelang Pemilu 2024 tidak ideal.

Seperti diketahui, Laksamana Yudo Margono dan Jenderal Dudung Abdurachman akan memasuki masa pensiun jelang Pemilu 2024, tepatnya pada November 2023.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto, menilai masa pensiun Yudo Margono dan Dudung Abdurachman tidak ideal dari perspektif pertahanan dan keamanan (Hankam) serta politik.

Andi menjelaskan, pihak TNI maupun Polri harus terlibat dalam mengamankan saat jalannya Pemilu 2024.

Karena, idealnya pergantian tersebut berlangsung sebelum tahapan Pemilu 2024 dimulai.

“Pergantian KSAD dan Panglima TNI sebelum Pemilu dimulai, karena harus terlibat dalam pengamanan,” ujar Andi saat forum komunikasi bertajuk Mitigasi Resiko 2023 di Kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023).

Selain itu, Andi juga mengatakan, bahwa pihak Lemhannas tidak memberikan opsi, untuk merevisi Undang-undang TNI, terkait memungkinkan perpanjang masa jabatan kedua jenderal tersebut.

Adapun Andi meminta pihak Mabes TNI dan Mabesad mampu menyiapkan mekanisme transisi kepemimpinan saat Pemilu 2024. (RZ/TBN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini