Abdullah segera mengadu kepada Nabi SAW sambil menangis. Dan dikatakan juga, lewat kabar dari Malaikat Jibril, bahwa kelak sahabat itulah yang akan membunuh Abu Jahal.
Terbukti, Abu Jahal yang sudah sekarat dalam Perang Badar, benar mati di tangan Abdullah ibn Mas’ud dengan kepalanya yang terpenggal.
Saking membenci dan menentang ajaran yang sudah disampaikan oleh Rasulullah SAW, Abu Jahal sempat mengeluarkan kata-kata yang tak pantas dan juga hinaan kepada utusan Allah SWT meskipun nyawanya sudah di ujung tanduk.
Atas kejadian itu Rasulullah SAW pun menjuluki musuh Allah SWT, Abu Jahal, sebagai Fir’aun pada masanya.
Sebaik-baiknya para nabi adalah Muhammad SAW, begitu juga dengan umatnya.
Sampai dengan musuh agama Allah SWT yang paling kejam lagi berhati keras yaitu pada masa Rasulullah SAW, dialah Abu Jahal.
Hubungan Abu Jahal dengan Rasulullah SAW dan Perbedaannya dengan Abu Lahab
Diketahui bahwasanya Abu Jahal masih berkerabat (jauh) dengan Rasulullah SAW, namun tidak seperti keluarga dekat (pamannya), Abu Lahab.
Karena Abu Jahal termasuk dari Bani Makhzum, sedangkan Rasulullah SAW dan Abu Lahab merupakan Bani Hasyim (keturunan kakek Abdul Muthalib). (Bay/Mrt)
