KNews.id – Tel Aviv, Kelompok Houthi Yaman telah menembakkan rudal balistik ke wilayah Israel pada hari Sabtu. Serangan ini terjadi setelah perang Iran-Israel mereda dengan gencatan senjata disepakati kedua pihak.
Ini Kata Trump Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi serangan rudal datang dari wilayah Yaman. “Sebuah pencegat diluncurkan ke arah rudal tersebut, dan rudal tersebut kemungkinan besar berhasil dicegat,” klaim IDF dalam sebuah pernyataan, yang dilansir JNS, Minggu (29/6/2025).
Serangan rudal Houthi itu memicu sirene serangan udara di seluruh wilayah tengah, barat, dan selatan Negev, serta di wilayah Arava dan Laut Mati serta sebagian wilayah Yudea.
Sementara itu, juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan pasukannya memang menembakkan rudal balistik ke Beersheba, Israel, dan berjanji akan terus menargetkan lokasi Israel hingga pengepungan di Gaza dicabut. Serangan itu, kata Saree, adalah bagian dari apa yang dia sebut sebagai
“Pertempuran Kemenangan yang Dijanjikan dan Jihad Suci”, sebuah kampanye militer yang lebih luas untuk mendukung rakyat Palestina dan faksi-faksi perlawanan di Gaza. Menurut pernyataan Saree, operasi tersebut menargetkan apa yang digambarkannya sebagai “lokasi Israel yang sensitif” menggunakan rudal balistik Dhu al-Fiqar.
“Rudal tersebut berhasil mencapai sasarannya,” katanya, meskipun militer Israel mengeklaim rudal itu berhasil dicegat. Dalam pernyataannya, Saree juga mengungkapkan bahwa Houthi atau Ansarallah melakukan beberapa operasi lain dalam seminggu terakhir yang menargetkan instalasi militer dan strategis Israel di Beersheba, Haifa, dan Jaffa menggunakan kombinasi pesawat nirawak dan rudal balistik.
“Semuanya berhasil, syukur kepada Allah,” katanya. Sebelum serangan rudal terbaru Houthi diluncurkan, Israel dan Iran sepakat gencatan senjata yang mengakhiri perang 12 hari. Perang Iran-Isrel pecah sejak 13 Juni, dimulai dengan agresi udara militer Zionis terhadap situs-situs militer dan nuklir Iran.
Teheran kemudian membalas dengan meluncurkan gelombang serangan rudal dan drone yang menargetkan situs-situs militer dan fasilitas penting Zionis. Selam pertempuran berlansung, ratusan orang tewas di Iran. Sedangkan di Israel, 28 orang tewas.