spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Sering Melakukan Ini, Kementerian BUMN Dituding Lebih Mirip Partai Politik!

KNews.id- Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, mengkritisi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilai terlalu sering memajang foto Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam setiap program-program yang dijalankan. Bahkan, intensitas munculnya foto Sang Menteri tersebut dinilai jauh lebih sering ketimbangkan memajang foto Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo.

“Ini jangan-jangan (Kementerian BUMN) mau jadi partai sendiri, gitu lho. Partai BUMN, umpamanya. Di mana-mana majang foto Menteri BUMN. Goalsnya jelas, nggak usah dikamuflase lagi, yaitu menggalang dukungan untuk capres (calon presiden) atau cawapres (calon wakil presiden) tapi nggak mau berpartai politik,” ujar Masinton, di Jakarta, Sabtu (14/5).

- Advertisement -

Menurut Masinton, seorang menteri tidak dibenarkan untuk bersikap narsis dengan lebih menonjolkan sosok personalnya ketimbang kinerja yang telah dikerjakan di kementerian yang dia pimpin.

“Itu nggak boleh ada (yang narsis). Cemen itu. ‘Partai BUMN.’ Dia (menteri BUMN seolah) memanfaatkan BUMN seperti parpol. Di mana-mana fotonya mejeng, bahkan sampai ke (mesin) ATM. Kalau mau ke ATM, nunggu ‘penampakan’ dulu. Itu memperlambat transaksi. Diperlambat karena ada penampakan wajah (Menteri BUMN),” tutur Masinton.

- Advertisement -

Karenanya, Anggota DPR Komisi XI ini mengimbau kepada seluruh masyarakat sipil yang ingin mencalonkan diri menjadi capres atau cawapres agar melalui tahapan pencalonan lewat partai politik, dan tidak memanfaatkan fasilitas negara, termasuk juga sarana dan prasarana kementerian dan lembaga negara.

Selain itu, Masinton juga mengingatkan parpol untuk harus mampu memotong rantai modus oligarki pemodal yang ingin mendikte parpol. Para elit parpol disebutnya harus menjaga marwah sistem kepartaian, yaitu bahwa sesuai amanat konstitusi, capres dan wapres dicalonkan oleh parpol maupun gabungan parpol.

- Advertisement -

“Parpol maupun gabungan parpol jangan lagi menjadi penjual loket, penjual tiket, membuka loket sebagai penjual tiket buat oligarki pemodal yang merasa punya duit. Dia jadi bisa didikte dan bisa dibeli. Ini yang bikin rusak,” tegas Masinton. (AHM/idx)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini