Oleh : Damai Hari Lubis – Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212
KNews.id – Ternyata karakteristik SBY. Kini nampak lebih terbuka, lebih tinggi diatas betis, namun ironis yang mengungkap dirinya sendiri, justru setelah 9 tahun Susilo Bambang Yudhoyono/ SBY. selesai menjadi presiden dua periode.
SBY tidak ambil pusing, ketika sahabat barunya Prabowo Subianto yang pernah Ia periksa saat dirinya menjadi anggota DKP/ Dewan Kehormatan Perwira, yang putusannya merekomendasikan pemberhentian Prabowo kepada Menhankam Pangab pada tahun 1998. SBY. kompak bersama Kaesang Pangarep, memberi dukungan kepada Prabowo “neo junjungan politiknya” yang sedang euforia menikmati kemenangan obscur (tidak jelas).
Namun, disayangkan SBY tidak kedengaran kritisi orang yang pernah Ia rekomendasi pemberhentiannya dari dinas TNI/ ABRI (terkait kasus penculikan aktivis 1997-1998), ketika, pada hari ketiga masih masa tenang Pemilu, Prabowo secara arogan dan prematur “umumkan kemenangan 02” di GOR, Senayan, Jakarta Pusat, beberapa jam setelah pencoblosan pada Rabu,14 Februari 2024, dan kini “junjungan anaknya dan bakal junjungan”, sedang membahas bakal calon menteri kabinet 2024 sambil sibuk umumkan pelantikan dirinya menjadi presiden pada Oktober 2024. Walau belum resmi diumumkan oleh KPU. RI Tentang pemenang pilpres 2024.
Dan SBY terus bergeming, tanpa komentari santernya dugaan publik atas kecurangan TSM terhadap Pemilu Pileg-Pilpres 2024 yang dilakukan oleh Penguasa dan KPU. Selaku penyelenggara Pemilu, yang bakal lahirkan gugatan Pilpres di MK.
SBY..juga gak peduli adanya suara para tokoh bangsa, diantaranya Jusuf Kalla yang pernah mendampinginya sebagai Wapres, yang ber-statemen” khawatir adanya Parlemen jalanan akibat kecurangan Pemilu 2024″ termasuk para pakar minta Sirekap KPU Diaudit Digital Forensik, pola hitungan yang berasal dari server di luar negeri yang melanggar UU. RI. Nomor 27 Tahun 2022. Tentang Perlindungan Data Pribadi.
Namun SBY. tidak terdengar pernyataannya “akan turun gunung” untuk mengantisipasi bakal chaos-nya negara ini, “akibat indikasi kuat pemilu curang”, apakah justru SBY sedang “menikmati” suasana AHY. Anak kandungnya menjabat menteri di kabinet Jokowi dan bekerjasama dengan Prabowo, Menhan RI. Sosok yang Ia periksa pada tahun 1998 melalui DKP bersama Wiranto, Agum.Gumelar, Fachrul Rozi dll.
(Zs/NRS)
