spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

SBY Cium Penjegalan, Anak Buah AHY Heran Loyalis Megawati Kelonjotan: Skenario Jahatnya Ketahuan?

KNews.id-Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra merasa heran dengan sejumlah pihak yang seperti tak mengerti akan pesan terkait isu penjegalan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dirinya mengatakan SBY hanyalah mencoba mengingatkan semua pihak yang berpolitik akan suara dan harapan rakyat.

- Advertisement -

“Namanya Bapak Bangsa, wajar saja kalau beliau mengingatkan, agar para elite politik tidak berupaya mengamputasi harapan rakyat. Apalagi, dengan cara-cara yang tidak Demokratis dan menyalahgunakan kekuasaan,” jelas Herzaky menanggapi tudingan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/9/2022).

Herzaky juga mengingatkan pihak-pihak lain untuk tidak terlalu reaktif dan merasa tersindir dengan pernyataan SBY. Kecuali jika memang pihak tersebut merasa skenario jahatnya terbongkar.

- Advertisement -

“Tidak perlu terlalu reaktif. Apalagi mengumbar hoaks dan fitnah. Kecuali, kalau memang merasa skenario jahatnya ketahuan,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sedang memainkan strategi playing victim.

- Advertisement -

Respon tersebut dalam rangka menyikapi pidato SBY di hadapan kader Demokrat soal ada upaya pihak tertentu yang menjegal partai di luar pemerintah mengusung calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) di Pilpres 2024.

“Itu bagian dari strategi playing victim-lah, karena itu juga dimainkan oleh Pak SBY pada 2004,” kata Hasto dalam konferensi pers secara daring, Minggu (18/9).

Dia mengungkapkan SBY sebenarnya khawatir PD tidak bisa mendorong Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi peserta Pilpres 2024.

“Ketika seseorang tidak mendapatkan dukungan dari parpol, jangan kemudian dikatakan dijegal,” ungkap anak buah Megawati Soekarnoputri itu.

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengingatkan cara playing victim demi meningkatkan elektabilitas sebenarnya sudah usang.

Sebab, elektabilitas bisa menguat apabila sosok tersebut memiliki capaian prestasi ketika menjabat. (Ach/We)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini