“Itu pernyataan jika saya bukan menteri, maka akan menolak Perpu. Itu sudah jelas, Menteri Mahfud sebagai menteri, hati nuraninya terganggu,” ujar Rocky.
Namun Mahfud ini menegaskan karena kekinian ia berada di barisan pemerintah tidak bisa berbuat penolakan.
“Sekarang berarti kita menilai Mahfud haus kekuasaan. Dia lebih memilih kebohongan ketimbang etis kejujuran akademisnya. Dia tahu jika Perpu itu buruk bagi demokrasi, ia paham soal keadilan namun karena sedang menjadi menteri tidak bisa. Itu artinya, jabatan lebih berharaga dari nilai kebenaran,” beber Rocky Gerung.
Dengan catatan demikian, Rocky memastikan rakyat akan mencatat jika Mahfud MD pernah membandingkan kejujuran dengan kekuasaan. Sayangnya, Mahfud memilih kekuasaan.
“Itu tanda orang rakus kekuasaan,” tegas Rocky.