“Berarti dia mampu untuk melihat panah terakhirnya ke mana, atau ternyata panahnya menuju pada pejabat-pejabat keuangan itu. Gimana kalau Mahfud mundur? Berarti masuk angin juga,” kata Rocky yang sangat yakin Mahfud tak bakal masuk angin.
Rocky melihat, sebenarnya Mahfud di kasus dugaan transaksi janggal Rp 349 triliun ini sejak awal ingin melihat lebih dahulu bagaimana opini yang terbentuk di publik agar dapat diterima dengan matang.
Rocky juga memaklumi kalau isu ini muncul mendekati tahun politik.
Di satu sisi, Rocky menyayangkan sikap kaku dari Sri Mulyani, berbeda dengan Mahfud yang lebih terbuka. Harusnya, kata dia, Sri bisa langsung bersikap terbuka dan mengomandoi investigasi awal di kementeriannya.
“Dia (Sri Mulyani) terlihat kaku, terlihat stres, karena ini langsung menyangkut reputasi dia di Kementerian Keuangan. Sementara Mahfud lebih lincah, karena dia ada di Istana dan dia lebih punya akses untuk mengatur opini publik,” katanya.