KNews.id – Jakarta, Fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi hari-hari ini merupakan cerminan dinamika pasar modal yang dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi, sentimen investor, serta faktor global. Dalam menghadapi situasi ini, kepastian hukum dan regulasi yang stabil menjadi kunci utama untuk menjaga kepercayaan investor dan pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Dalam konteks itu, Mahaiswa Magister Hukum Bisnis Unoversitas Gajah Mada,Razikin, menekankan pentingnya kepastian regulasi dalam sektor pasar modal. Kebijakan yang jelas dan konsisten dari pemerintah serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memberikan kepastian hukum bagi pelaku pasar dan mencegah ketidakstabilan akibat perubahan kebijakan yang mendadak. Selain itu, transparansi dan perlindungan investor harus diperkuat agar pasar modal tetap kondusif.
RaZikin meyakini hadirnya BPI Danantara dapat menjadi katalis positif bagi IHSG. Danantara berpotensi meningkatkan likuiditas dan daya saing pasar modal Indonesia. Meski demikian, agar perannya maksimal, penting bagi pemerintah dan otoritas terkait untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil tetap dalam koridor hukum yang jelas dan sejalan dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Dukungan terhadap emiten dan pelaku pasar juga menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas IHSG. Pemerintah perlu mendorong kebijakan yang mendukung pertumbuhan perusahaan yang terdaftar di bursa, seperti insentif perpajakan dan kemudahan akses permodalan. Selain itu, penguatan infrastruktur pasar modal juga perlu dilakukan agar daya saing Indonesia semakin meningkat di tingkat global.
Di sisi lain, penegakan hukum terhadap praktik-praktik yang merugikan pasar modal, seperti insider trading dan market manipulation, harus dilakukan secara tegas. Keberadaan regulasi yang kuat dan penegakan hukum yang konsisten akan memastikan bahwa pasar modal berjalan secara adil dan transparan, termasuk dalam mengawasi perkembangan perusahaan sekuritas baru seperti Danantara agar beroperasi dengan integritas tinggi.
sinkronisasi kebijakan antara sektor keuangan dan perbankan menjadi elemen penting dalam menjaga stabilitas IHSG. Kolaborasi yang erat antara Bank Indonesia, OJK, dan Kementerian Keuangan akan membantu menciptakan kebijakan yang selaras, sehingga tidak terjadi ketidakseimbangan yang dapat mengganggu stabilitas pasar modal. Tutup Razikin.
(FHD/NRS)