KNews.id – Jakarta, Ingar bingar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memang sudah lama selesai. Kini, rakyat tinggal menagih janji yang dulu diumbar calon presiden-wakil presiden terpilih.
Salah satunya adalah janji Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang hendak membuka 19 juta lapangan pekerjaan. Dalam debat keempat Pilpres 2024, di Jakarta, 21 Januari 2024, Gibran menyebut 19 juta lapangan kerja akan terbuka lebar.
Hal ini bisa direalisasikan jika agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi energi, serta ekonomi kreatif dan UMKM dapat dikawal. Dari jumlah tersebut, 5 juta lapangan kerja ialah green jobs.
“Insya Allah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda dan perempuan, 5 juta di anatranya adalah green jobs,” ujar Gibran saat debat Pilpres 2024 dikutip pada Rabu (7/5/2025).
Ia bilang, green jobs adalah peluang kerja di bidang kelestarian lingkungan. Menurut dia, green jobs adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan. Perihal hilirisasi sebagai salah satu agenda yang akan membuka 19 juta lapangan kerja, Gibran mengatakan harus dilanjutkan dan cakupannya diperluas.
Tak hanya hilirisasi tambang, dia mengatakan hilirisasi harus dijalankan di sektor pertanian, maritim, dan digital. Pengangguran melonjak Baru-baru ini Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data jumlah pengangguran di Indonesia 2025. Angka pengangguran naik 1,11 persen secara tahunan pada Ferbruari 2025.
Bila dirinci, jumlah pengangguran di Indonesia saat ini sudah mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025, sehingga ada kenaikan sebanyak 83.450 orang dibandingkan jumlah orang yang tidak memiliki pekerjaan pada Februari 2024.
Jumlah pengangguran tersebut merupakan 4,76 persen dari total jumlah angkatan kerja di pasar tenaga kerja Indonesia yang sebanyak 153,05 juta orang. “Sebanyak 7,28 juta orang atau 4,76 persen dari total angkatan kerja pada Februari 2025 merupakan pengangguran (pengangguran naik),” beber Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.
Selain jumlah pengganguran di Indonesia 2025 yang bertambah, menurut data BPS, jumlah angkatan kerja juga naik seiring dengan bertambahnya lulusan sekolah yang siap kerja.
Total ada penambahan 3,67 juta angkatan kerja baru dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Tambahan angkatan kerja juga berasal dari ibu rumah tangga yang ingin kembali bekerja. Ramalan naiknya jumlah pengangguran Indonesia juga sudah diramalkan Dana Moneter Internasional (IMF).
Dalam laporan yang dirilis bulan April lalu, lembaga keuangan global ini memperkirakan tingkat pengangguran naik. “Barang” Apalagi Ini? Dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2025 yang dirilis bulan lalu, IMF memproyeksikan angka pengangguran di Indonesia mencapai 5,0 persen pada tahun 2025, naik dari 4,9 persen pada tahun sebelumnya.
Pada 2026, angka ini diperkirakan kembali naik menjadi 5,1 persen. Selain ramalan tingkat pengangguran naik, IMF juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia diperkirakan hanya tumbuh 4,7 persen pada 2025 dan 2026.